Salin Artikel

Cerita Menko PMK Pernah Di-bully Saat Inisiasi Sertifikasi Pranikah...

Kritikan itu didapatnya saat awal-awal ditunjuk menjadi Menko PMK.

Saat itu, banyak pihak beranggapan sertifikasi itu justru merepotkan karena menambah tahapan pernikahan yang perlu dilalui.

"Kalau bapak ibu masih ingat, awal saya jadi Menko saya di-bully oleh publik karena saya buat pernyataan sertifikasi nikah. Jadi setiap pernikahan harus ada sertifikatnya," kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).

Muhadjir mengatakan, publik sempat salah paham dengan inisiasi sertifikasi pranikah tersebut. Padahal, itu merupakan salah satu cara mencegah stunting sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diketahui, ibu hamil atau bayi yang masih di dalam kandungan berkontribusi sekitar 23 persen pada potensi stunting. Sementara bayi baru lahir hingga usia 23 bulan berkontribusi 37 persen pada potensi stunting.

"Saya ingat betul awal beliau (Presiden Joko Widodo) memanggil saya untuk menjadi Menko PMK, beliau sudah menekankan pentingnya penanganan stunting, penanganan persiapan pernikahan," ujar Muhadjir.

Namun, kata Muhadjir, sekarang program tersebut telah berjalan dengan baik.

Program ini salah satunya dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan produktif.

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting menurun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

"Ini yang sekarang sedang dikembangkan, yang terus saya minta diimplementasikan terutama di bawah koordinasi Kemenko PMK, Kemenkes, BKKBN, Kemenag, Kemendikbudristek. Yakni bagaimana merealisasi visi besar Bapak Presiden," kata Muhadjir.

Sebagai informasi, menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 adalah sebesar 24,4 persen.

Namun, pada tahun 2022, terdapat penurunan prevalensi stunting menjadi 21,6 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/28/18141571/cerita-menko-pmk-pernah-di-bully-saat-inisiasi-sertifikasi-pranikah

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke