Terutama, kata Pramono, publik melihat kinerja pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan selama pandemi Covid-19.
"Pertama, kebetulan saya sudah membaca hasil Litbang Kompas, itu menunjukan bahwa apresiasi publik terhadap capaian pemerintah, terutama yang dipimpin Presiden dalam berbagai hal," ujar Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/2/2023).
"Menghadapi pandemi, kemudian juga ketika menghadapi tekanan pada masa masa sulit, menghadapi resesi kita masih bisa tumbuh 5,32 persen," katanya melanjutkan.
Menurut Pramono, kondisi tersebut menunjukkan bahwa kinerja pemerintah di tahun 2022 cukup baik.
"Mudah-mudahan, di tahun 2023 ini juga menjadi lebih baik," ujarnya.
Pramono Anung menambahkan, untuk menjaga tingkat kepercayaan publik itu, pemerintah sudah membahas secara khusus mengenai kebijakan fiskal untuk tahun depan.
Presiden, menurutnya, sudah memberikan arahan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengenai hal itu.
Sebelumnya, jajak pendapat Litbang Kompas Februari 2023 menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mengalami peningkatan.
Berdasarkan survei yang berlangsung 25 Januari-4 Februari 2023 itu, angka kepuasan publik pada kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 69,3 persen.
Angka itu meningkat 7,2 persen dibandingkan survei yang sama Oktober 2022. Kala itu kepuasan publik pada pemerintah berada di angka 62,1 persen.
Secara khusus kepuasan publik tercermin dari empat indikator kinerja pemerintah. Pertama, kepuasan publik di bidang politik dan keamanan mencapai 79,2 persen. Hanya 20,8 persen responden yang menyatakan tidak puas.
Kemudian, di bidang kesejahteraan sosial kepuasan publik mencapai 77,3 persen, dan 22,7 persen responden mengatakan ketidakpuasannya.
Ketiga, di bidang penegakan hukum, kepuasan publik ada di angka 55,1 persen. Berbanding dengan 44,9 persen yang mengaku tidak puas
Terakhir, kepuasan publik di sektor perekonomian berada di angka 53,5 persen. Sedangkan ketidakpuasannya ada di presentase 46,5 persen.
Survei Litbang Kompas melibatkan 1.202 responden yang diambil dari 38 provinsi di Indonesia.
Jajak pendapat dilakukan dengan wawancara tatap muka, dan sampel dipilih secara acak menggunakan sistematis bertingkat.
Menggunakan metode itu memiliki kepercayaan publik 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,83 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/20/18524461/kepuasan-publik-terhadap-pemerintahan-jokowi-meningkat-istana-apresiasi