Salin Artikel

Pecah Kongsi, Menteri Diganti?

Kabar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin santer terdengar awal 2023 ini.

Tak hanya sekali Jokowi menyinggung soal rencana mengganti atau merombak para pembantunya.

Jokowi diketahui telah berulang kali memberikan sinyal terkait rencana reshuffle kabinet. Setidaknya sejak Oktober 2022 lalu hingga awal 2023, sudah empat kali Jokowi mengirim sinyal soal rencana merombak kabinetnya.

Isu ini semakin nyaring dan sering dibicarakan usai Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024.

Manuver politik Partai NasDem dikabarkan membuat hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh renggang.

Di beberapa agenda, Jokowi tampak enggan menunjukkan keakraban dan kehangatan dengan sang ‘mantan’ sekondan.

Pecah kongsi

Jokowi harus berbagi kursi dan posisi menteri untuk partai koalisi yang sudah berjasa mengantarkan dia kembali memimpin bangsa ini.

Tak terkecuali Partai NasDem. Pasalnya, partai politik besutan dan pimpinan Surya Paloh ini ikut mendukung dan mengawal pemerintahan Jokowi.

Tak hanya itu. Seperti PDI Perjuangan, Partai NasDem juga dua kali mendukung pencapresan Jokowi, yakni di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Atas sokongan dan dukungan tersebut, Partai NasDem diberi tiga posisi menteri oleh Jokowi, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Namun, sekarang Partai NasDem meradang. Pasalnya, kadernya yang ada di kabinet Jokowi diminta hengkang karena dianggap tak becus bekerja.

Juga sudah dianggap tak lagi seia sekata dengan koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi.

Adalah Djarot Saiful Hidayat yang pertama kali meniup ‘genderang perang’. Ketua DPP PDI Perjuangan ini menyinggung kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Djarot mengkritik langkah Kementeran Pertanian yang melakukan impor beras hingga 500.000 ton. Menurut dia, kebijakan itu tak sesuai mandat Jokowi yang ingin Indonesia mampu membangun kedaulatan pangan.

Dia juga menilai, proyek food estate yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian juga gagal. Kelangkaan dan mahalnya harga pupuk juga menjadi catatan anggota komisi IV DPR RI ini.

Sikap NasDem di DPR juga dinilai berubah usai mendeklarasikan dan mendukung Anies Baswedan. Hal itu dianggap mengganggu soliditas partai-partai koalisi pendukung Jokowi.

Tudingan Djarot ini diduga hanya dalih semata. Kuat dugaan desakan elite PDI Perjuangan ini lebih karena deklarasi pencapresan Anies Baswedan.

Karena langkah politik NasDem tersebut dianggap melangkahi Jokowi dan partai-partai koalisi. Apalagi, NasDem berencana menggalang kekuatan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang notabene merupakan partai oposisi.

Langkah Partai NasDem membangun Koalisi Perubahan dengan menggandeng PKS dan Demokrat serta mendeklarasikan pencapresan Anies Baswedan dianggap lancang dan ingin keluar dari barisan.

Karena itu PDI Perjuangan sebagai partai utama pendukung pemerintahan berharap NasDem bersikap ksatria dengan menarik kadernya dari kabinet Jokowi. Seperti yang pernah dilakukan Partai Amanat Nasional sebelumnya.

Kinerja bukan politik semata

Kocok ulang komposisi menteri sebenarnya (memang) hak prerogatif Presiden Jokowi. Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, mantan gubernur DKI Jakarta ini memiliki otoritas, kekuasaan dan wewenang untuk menata ulang, menggeser, mencopot dan mengganti para pembantunya ini.

Namun, kebijakan ini idealnya didasarkan atas pertimbangan kinerja bukan alasan politik semata. Harus ada ‘assessment’ dan penilaian yang terbuka sehingga semua bisa menerima dan berlapang dada. Meski kita semua tahu, Jokowi tak sendiri.

Benarkah Jokowi akan merombak kabinetnya bulan ini? Dan apa benar kader Partai NasDem yang jadi menteri akan diganti? Lalu bagaimana nasib dan masa depan koalisi partai pendukung Jokowi?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (11/1/2023), di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/11/10502951/pecah-kongsi-menteri-diganti

Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke