Salin Artikel

Antiklimaks Pengumuman Capres PDI-P pada HUT Ke-50

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang diberikan amanat Kongres PDI-P untuk mengumumkan capres, belum mengumumkan capres yang dipilihnya.

Satu pekan ke belakang, insan politik bahkan publik sudah menduga kuat Megawati akan memberikan kejutan deklarasi capres PDI-P.

Namun, perayaan HUT ke-50 kemarin seolah menjadi antiklimaks pengumuman capres PDI-P.

Megawati tak deklarasikan capres

Dalam pidato politiknya di HUT ke-50 PDI-P, Megawati Soekarnoputri memastikan tidak mengumumkan capres yang akan diusung pada Pilpres 2024, saat ini.

Ia awalnya justru keheranan karena banyaknya media mau meliput acara HUT ke-50 PDI-P lantaran disebut-sebut bakal mengumumkan capres PDI-P.

"Yang daftar 150 (media) dalam luar negeri. Kenapa ya, orang ini sebetulnya seremonial 50 tahun, karena ini yang ditunggu tunggu kalau orang main taruhan sudah masang, yang mau diumumkan Ibu, siapa?" kata Megawati, Selasa.

Presiden kelima RI itu menekankan bahwa penetapan capres yang diusung PDI-P adalah kewenangannya selaku ketua umum partai, sesuai hasil kongres PDI-P pada 2019.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa soal pencapresan adalah urusannya.

"Sekarang nungguin, enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati.

Ia juga meyakinkan para kader PDI-P bahwa pertimbangannya itu sudah tepat dan tidak salah.

"Urusan calonnya itu adalah hak ketua umum. Pokok'e, enggak mungkin Ibu jebloskan kalian ke sumur," ujar Megawati.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini mengaku heran ada pihak yang pernah bertanya soal kriteria pemimpin masa depan yang diharapkannya.

Sebab, menurut Megawati, kriteria itu bisa dilihat dari dirinya.

"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa. Aih, aku bilang, 'kok lu enggak ngelihatin gue ya'. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.

Lanjut konsolidasi bulan Juni

Kendati antiklimaks pengumuman capres, Megawati membocorkan pertemuan PDI-P berikutnya dilakukan pada Juni 2023.

Ia mengungkapkan, pertemuan ini bakal dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 1 Juni mendatang.

Adapun pertemuan ini dalam langkah lanjutan konsolidasi partai.

"Nanti bulan Bung Karno, 1 Juni Insya Allah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati.

Megawati mengungkapkan, sejatinya perayaan HUT ke-50 partainya akan dirayakan di Stadion GBK, Jakarta.

Namun, tidak bisa karena GBK hendak digunakan untuk pertandingan sepak bola.

Putri Presiden Pertama RI Soekarno itu berjanji akan berkumpul lagi pada 1 Juni 2023 dalam peringatan Bulan Bung Karno.

Menurut dia, pengumuman capres oleh Megawati bisa jadi tidak dilakukan pada momen tersebut.

Sebab, acara konsolidasi 1 Juni disebut lebih pada peneguhan semua kader PDI-P.

"Sedangkan nanti momentum capres akan dilakukan pada momentum lain," kata Hasto ditemui usai peringatan HUT ke-50 PDI-P.

Ia mengatakan, salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan saat konsolidasi itu adalah peneguhan jalan ideologi serta falsafah partai.

Apalagi, lanjut Hasto, tanggal 1 Juni merupakan momen Hari Kelahiran Pancasila.

"Ketika kita mengimplementasikan Pancasila di dalam kebijakan politik negara, itu landasan falsafahnya yang disepakati dalam BPUPKI itu lebih ke sana," ujar Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/11/09300511/antiklimaks-pengumuman-capres-pdi-p-pada-hut-ke-50

Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke