Salin Artikel

SMRC: Publik Tak Akan Pilih Jokowi kalau Maju Lagi pada 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, mengatakan, publik tidak akan memilih Joko Widodo (Jokowi) jika maju lagi sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

"Publik tidak akan memilih Pak Jokowi sementara ini. Karena orang yang mendorong Jokowi itu punya keyakinan Jokowi akan kembali dipilih rakyat. Sementara ini, data itu tidak menunjukkan (demikian)," ujar Saiful dalam jumpa pers virtual, Kamis (5/1/2023).

Saiful menjelaskan, berdasarkan survei SMRC, elektabilitas Jokowi untuk maju capres tidak begitu tinggi. Dalam survei SMRC pada Desember 2022, elektabilitas Jokowi sebesar 15,5 persen.

Dia mengatakan, orang yang punya pikiran bahwa Jokowi akan maju 2024 setelah dua kali menjadi presiden, itu karena di benaknya terdapat keyakinan bahwa Jokowi pasti terpilih kembali karena tingkat kepuasan pada Jokowi cukup tinggi.  

Akan tetapi, berdasarkan survei SMRC tentang preferensi publik mengenai calon presiden, terkesan terus menurun khususnya pertanyaan top of mind.

Berdasarkan survei SMRC sejak Mei 2021 hingga Desember 2022, elektabilitas Jokowi cenderung turun.

Adapun elektabilitas Jokowi pada Mei 2021 mencapai ada 27,6 persen publik.

"Ini lumayan sebagai top of mind, tapi sebagai yang sedang menjabat, 2 kali presiden, harusnya (surveinya bisa) lebih tinggi," katanya.

Kemudian, pada survei periode berikutnya, survei elektabilitas Jokowi terus menurun.

Pada September 2021 survei Jokowi sebesar19,8 persen; pada Desember 2021 mencapai 20,1 persen; lalu Maret 2022 survei Jokowi mencapai 20,1 persen.

Selanjutnya, pada Agustus 2022, survei Jokowi mencapai 12,5 persen; pada Oktober 2022 mencapai 15,2 persen; dan November 2022 mencapai 13,9 persen; serta Desember 2022 mencapai 15,5 persen.

Sebagai gambaran, Saiful mengatakan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang paling tinggi. Sedangkan elektabilitas Jokowi seimbang dengan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Namun, dalam kesempatan kali ini, dia tidak memaparkan datanya lebih lanjut.

Saiful menambahkan, dari survei top of mind ini, elektabilitas Jokowi tidak meyakinkan. Menurutnya, elektabilitas jokowi harusnya mencapai 50 persen karena dia sudah dua periode memimpin negara ini, serta adanya survei tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi yang mencapai 70 persen.

"Kalau tingkat kepuasan ini berdampak elektoral, harusnya survei jokowi 50 persen. Ini terlalu jauh gap antara 70 persen yang puas dengan yang memilih Jokowi kembali hanya 15 persen," katanya.

Selain itu, survei SMRC dengan metode pertanyaan semi terbuka pun, dukungan untuk Jokowi tidak banyak mengalami perbedaan dibanding dengan survei top of mind.

Saiful menambahkan, lemahnya elektoral Jokowi ini disebabkan oleh pikiran publik yang menganggap Jokowi tidak akan maju dalam Pilpres. Publik kemudian berpikir tentang tokoh lain, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

"Jadi, sudah ada orang lain yang diharapkan bisa menggantikan Jokowi, dan itu normal," kata Saiful.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/05/17173341/smrc-publik-tak-akan-pilih-jokowi-kalau-maju-lagi-pada-2024

Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke