Salin Artikel

Kemenkes: Kebijakan Penanganan Covid-19 pada Nataru Dievaluasi Tiap 2 Minggu Sekali

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kebijakan penanganan Covid-19 untuk Hari Raya Natal dan tahun baru 2023 (Nataru) bakal dievaluasi tiap dua minggu sekali.

Adapun sejauh ini, PPKM di seluruh wilayah Indonesia masih berada pada level 1 sesuai dengan standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terkait transmisi komunitas.

"Nataru kita evaluasi tiap dua minggu. Sekarang kita masih terus level 1 (PPKM)," kata Nadia usai acara Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Fungsional di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Nadia mengungkapkan, sembari melakukan evaluasi, pemerintah tetap memantau pola kenaikan kasus Covid-19.

Saat ini, lanjutnya, kebijakan PPKM tetap sama, yaitu menggencarkan vaksinasi booster dan menjadikan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan.

Lalu, Kemenkes juga melakukan surveilans genomik untuk mendeteksi subvarian Covid-19. Saat ini, subvarian baru Omicron, BN.1, sudah terdeteksi di Indonesia, tetapi belum muncul potensi peningkatan.

"Kalau untuk syarat perjalanan masih berlaku booster. Kalau untuk masuk mall sampai saat ini yang penting vaksinasi lengkap sudah kita lakukan. Nanti kita masih lihat eskalasinya," jelas dia.

Sebelumnya, kebijakan penanganan Covid-19 di masa Natal dan tahun baru 2023 juga disinggung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Dia menyebutkan, pemerintah akan mengoordinasikan kebijakan penanganan Covid-19 menjelang libur Natal dan tahun baru 2023. Kebijakan penanganan Covid-19 di masa libur panjang ini bertujuan untuk menekan angka kasus Covid-19 yang masih terus bermutasi.

"Secara formal kita belum bicarakan dan mungkin dalam waktu dekat akan koordinasi libur Nataru," kata Muhadjir usai acara Germas Award di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Penentuan level PPKM tiap daerah menyesuaikan tingkat kasus Covid-19 di Tanah Air. Intinya, kata dia, subvarian Covid-19 yang beredar saat ini, termasuk XBB dan BQ.1 tidak seganas subvarian sebelumnya.

"Yang jelas Covid-19 sekarang ini tidak ganas tidak semengkhawatirkan pada awal-awal. Ini generasi Covid-19 yang sudah relatif jinak," tutur Muhadjir.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 pada Rabu (7/12/2022), pukul 12.00 WIB, bertambah sebesar 3.351 kasus dalam sehari sehingga totalnya menjadi 6.689.532 kasus.

DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 1.280 kasus. Kemudian Jawa Barat 800 kasus, Banten 320 kasus, Jawa Timur 285 kasus, dan Jawa Tengah 189 kasus.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/08/16130101/kemenkes-kebijakan-penanganan-covid-19-pada-nataru-dievaluasi-tiap-2-minggu

Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke