Salin Artikel

Survei Charta Politika: Ganjar Akan Tetap Dipilih Mayoritas Pendukungnya jika Jadi Capres Partai Lain

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas pendukung Ganjar Pranowo akan tetap memilih sosok Gubernur Jawa Tengah itu jika dia diusung sebagai calon presiden (capres) dari partai selain PDI Perjuangan.

Survei terbaru Charta Politika mengungkapkan, sebanyak 87,5 persen dari 200 responden akan tetap memilih Ganjar.

Hanya 5,0 persen responden yang menyatakan tidak akan memilih Ganjar jika dia menjadi capres partai lain. Sementara, responden yang tidak tahu atau tidak menjawab jumlahnya 7,5 persen.

"Ini cenderung daya rusaknya lebih kecil," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam tayangan YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Sebaliknya, menurut survei, sebanyak 31,0 persen responden mengaku tidak akan memilih PDI-P jika partai berlambang banteng itu tak mengusung Ganjar sebagai capres pada Pemilu 2024.

Sementara, 54,5 persen responden mengaku akan tetap memilih PDI-P. Sisanya, 14,5 persen responden tidak menjawab.

"Simulasi kita kalau dihitung, PDI Perjuangan punya potensi penurunan sekitar 5 sampai 7 persen dari angka yang sudah mereka miliki," ujar Yunarto.

Berdasarkan temuan ini, Yunarto menyimpulkan, kerugian yang lebih besar akan dialami oleh PDI-P jika tak mengusung Ganjar, ketimbang sosok Ganjar itu sendiri.

"Yang pertama kali dan akan mengalami kerugian lebih besar adalah PDI Perjuangan. Ini di luar sikap Ganjar sendiri dia akan mengambil keputusan apa dan sikap PDI-P sendiri akan seperti apa," kata dia.

Hasilnya, sebanyak 22,9 responden menyatakan Partai Golkar paling cocok mengusung politisi PDI-P itu.

Lalu, secara berturut-turut ada Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (19,1 persen), Partai Gerindra (12,8 persen), dan Partai Nasdem (7,8 persen).

Ada pula yang menjawab Partai Persatuan Pembangunan atau PPP (3,5 persen), Partai Amanat Nasional atau PAN (2,5 persen), Partai Solidaritas Indonesia atau PSI (2,0 persen), Partai Perindo (1,5 persen), dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (0,8 persen). Sisanya, sebanyak 27,1 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Dalam survei ini, Ganjar Pranowo menjuarai tingkat elektabilitas kandidat capres dengan angka elektoral 32,6 persen.

Namanya unggul dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang elektabilitasnya 23,1 persen, juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengantongi elektabilitas 22,0 persen.

Sementara, di survei partai politik, PDI-P masih memimpin di urutan teratas dengan tingkat elektoral 21,7 persen. Menyusul setelahnya Partai Gerindra dengan elektabilitas 14,5 persen, dan Partai Golkar dengan 9,8 persen.

Adapun survei Charta Politika ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka.

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Sementara, margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/30/13004551/survei-charta-politika-ganjar-akan-tetap-dipilih-mayoritas-pendukungnya-jika

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke