Salin Artikel

Simpatisan Jokowi "Musra Indonesia" Akan Temui PDI-P

"PDI-P dalam satu dua munggu ini saya akan coba menghubungi Pak Sekjen Hasto Kristiyanto," kata Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Relawan Jokowi, Andi Gani Nena Wea dalam jumpa pers, Rabu (23/11/2022).

"Kami dari panitia Musra ingin bertemu PDI-P untuk meluruskan beberapa hal yang mungkin menjadi (perhatian) teman-teman PDI-P," ujar dia.

Andi mengeklaim bahwa tak ada masalah antara partai berlogo kepala banteng itu dengan pihaknya.

Mereka hanya ingin mengklarifikasi beberapa hal, termasuk alasan Musra membuat konvensi padahal kewenangan mencalonkan presiden ada pada partai politik.

Menurut dia, pertemuan ini merupakan pertemuan biasa, sebagaimana panitia Musra sebelumnya juga telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Andi mengatakan, pertemuan akan dihelat di Kantor DPP PDI-P.

"Relawan tidak bikin persaingan karena tidak punya hak mencalonkan seseorang, tapi yang pasti rakyat punya hak penuh untuk menentukan siapa pemimpin berikutnya," ujar dia.

"Kita akan menjelaskan visi-misi Musra dan menjawab pertanyaan dari PDI-P. Kan selama ini teman-teman sering lihat ada tektok-tektok kalau kita ngomong, kita akan jelaskan, pertanyaannya apa kita akan jelaskan. Kepada Prabowo dan Airlangga kita jelaskan, jadi semua partai peserta pemilu kita akan sowan," ujar Andi.

Ia juga menyinggung bahwa Musra bakal bertemu pula dengan PPP dan PAN, tetapi semuanya masih dalam tahap komunikasi.

Ia juga menyebut, tak tertutup kemungkinan bagi Musra untuk bertemu dengan partai-partai politik pendatang baru, juga stakeholder politik nasional nonpartai seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/23/16143261/simpatisan-jokowi-musra-indonesia-akan-temui-pdi-p

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke