Salin Artikel

Begini Paniknya Komisi II DPR dan Mendagri Saat Gempa Cianjur Terasa hingga Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022), turut dirasakan cukup keras oleh warga di wilayah DKI Jakarta. Tak terkecuali, para wakil rakyat yang sedang melaksanakan rapat di gedung DPR, Senayan.

Pantauan Kompas.com, sejumlah anggota Komisi II yang sedang mengikuti jalannya rapat kerja dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terlihat panik. 

Peristiwa itu bermula saat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal, menyampaikan tanggapan sal penyelesaian batas daerah.

"Tanah yang enggak masuk dalam wilayah administrasi, ini enggak bisa dikecualikan. Bahkan katanya ada kecamatan yang sudah masuk hutan," kata Safrizal dalam ruang rapat.

Sesaat kemudian, sekitar pukul 13.21 WIB, ruangan Komisi II mulai bergoyang selama beberapa detik.

Salah seorang anggota pun langsung menginterupsi Safrizal.

"Interupsi ketua, izin, gempa," ucap anggota tersebut.

Safrizal yang menyadari hal tersebut langsung berzikir berulang kali.

"Laa ilaaha illallah," ucap Safrizal berulang kali.

Di sisi lain, Tito juga terlihat panik. Beberapa kali mantan Kapolri itu terpantau menengok ke kiri dan ke kanan serta ke atas saat gempa terjadi.

Setelah beberapa detik berselang, gempa berangsur reda.

Salah seorang anggota pun meminta agar raker dilanjutkan kembali.

Namun, Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia meminta agar rapat dihentikan tiga menit hingga suasana lebih kondusif.

"Bentar, tiga menit, kita tunggu saja," tutur politisi Golkar itu.

Setelah itu, Safrizal sempat melanjutkan paparannya tentang batas-batas daerah.

Akan tetapi, Doli kembali mengungkapkan agar rapat dihentikan sejenak selama tiga menit.

"Tiga menit kita lihat dulu situasinya, distop dulu," kata Doli.

Pada saat itu, Mendagri Tito sempat keluar ruangan Komisi II. Namun, setelah ditelusuri Tito ternyata hanya pergi ke toilet dan beberapa saat kemudian kembali ke ruangan.

Lalu, rapat Komisi II bersama Mendagri itu pun kembali dilanjutkan usai guncangan gempa telah berhenti.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan informasi bahwa telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin sekitar pukul 13.21 WIB.

Dwikorita menyatakan, pusat gempa berada di sekitaran Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat.

"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi, Cianjur di sekitar wilayah daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," kata Dwikorita ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Dwikorita menduga, gempa tersebut adalah pergerakan dari sesar Cimandiri yang bergerak kembali.

Adapun kedalaman pusat gempa disebutkan sekitar 10 kilometer.

"Kami mohon sebaiknya termasuk kami sendiri, ini ada di dalam gedung, sebaiknya segera keluar saja (dari gedung)," ujarnya.

Bukan tanpa sebab, Dwikorita menuturkan bahwa kemungkinan gempa susulan bisa terjadi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/21/16295811/begini-paniknya-komisi-ii-dpr-dan-mendagri-saat-gempa-cianjur-terasa-hingga

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke