Salin Artikel

Survei Litbang Kompas: Kelas Sosial-ekonomi Atas Cenderung Mantap dengan Pilihan 2024

"Responden yang memiliki latar sosial ekonomi dengan status paling atas justru memiliki porsi pemilih bimbang dalam porsi yang lebih kecil dibandingkan dengan lainnya," ujar Eren Masyukrilla, peneliti Litbang Kompas, dalam artikel yang diterbitkan pada Jumat (18/11/2022).

Dari hasil survei, jumlah undecided voters pada kelompok ini hanya 9,5 persen, berbanding 90,5 persen pemilih dari kelompok ini yang merasa sudah mantap dengan pilihannya.

Jumlah 9,5 persen tadi cuma setengah dari proporsi undecided voters pada kelas menengah atas, kelas menengah bawah, dan kelas bawah yang mencapai 18,6 perden, 19,3 persen, dan 17,8 persen.

"Kondisi itu menunjukan bahwa ketidakmapanan ekonomi akan membuat orang jauh lebih kritis dan membutuhkan pertimbangan yang panjang dalam menetapkan pilihannya," ungkap Eren.

Proporsi responden yang belum menentukan pilihannya/undecided voters terbaca lebih besar pada kelompok pengangguran, ketimbang dengan mereka yang telah bekerja ataupun yang berwiraswasta.

Selama belum terdapat sosok calon pemimpin yang menjanjikan untuk kalangan pengangguran semacam itu, maka kecenderungan pemilih di kalangan ini akan berpotensi tidak berubah.

"Dalam hal ini, boleh jadi memang basis pemilih bimbang dalam dimensi ekonomi akan cukup banyak mempertimbangkan sosok capres pilihannya yang cenderung dapat memberikan dampak pada perbaikan nasib," ujar Eren.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/15511621/survei-litbang-kompas-kelas-sosial-ekonomi-atas-cenderung-mantap-dengan

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke