Sebelumnya, anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengaku sudah melaporkan ke Lodewijk agar mendorong pemerintah segera mengirimkan Surpres tersebut.
"Ya kita tunggu, tapi kita sudah ada informasi akan diproses karena waktu kita masih ada kok untuk proses ya. Mungkin kita tinggal tunggu saja apakah calonnya satu atau dua ya kita menyesuaikan aja," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Lodewijk kemudian menyoroti agenda pemerintah yang padat beberapa waktu belakangan.
Misalnya, agenda presidensi G20 Indonesia di Bali dinilai sebagai salah satu faktor belum dikirimkannya Surpres pengganti Panglima TNI ke DPR.
"Kita masih menunggu karena ada dinamika. Kita tahu kan ya presiden hampir enggak pernah pulang ke Jakarta. Habis mereka dari, katakan dari Amerika, terus kemarin ada G20, kemudian berangkat lagi ke Thailand," jelasnya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu mengajak semua pihak memahami kesibukan presiden beberapa waktu belakangan.
Di sisi lain, Lodewijk mengatakan, sudah ada bayangan siapa nama yang akan dikirimkan presiden menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Namun, ia tak mengungkapkan siapa sosok itu.
"Mungkin lebih rumit waktu Pak Andika dulu kan. Kalau sekarang kan calonnya sudah terbayang sama teman-teman wartawan, kira-kira siapa itu," ujar Lodewijk.
Adapun Presiden Jokowi menyampaikan bakal segera memilih calon pengganti Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Ia mengungkapkan kandidatnya bakal dipilih dari tiga kepala staf angkatan.
"Sudah semua di kantong, kan memang harus dari kepala staf yang ada, nanti segera dipilih," kata Jokowi ditemui pasca perayaan HUT Partai Perindo di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (7/11/2022) pekan lalu.
Tiga kepala staf angkatan saat ini adalah Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Lalu, Laksamana Yudo Margono yang menduduki Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), dan Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/17/16390451/pimpinan-dpr-harap-surpres-pengganti-panglima-tni-dikirimkan-sebelum-25