Menurut dia, dua figur itu paling memiliki kedekatan dengan Jokowi.
“Kalau hari ini misal yang berkembang ada nama Ganjar, Pak Prabowo, kayaknya Pak Jokowi masih nimbang-nimbang dua figur ini,” ujar Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Menurut dia, dukungan Jokowi pada figur calon presiden (capres) tertentu pasti berdampak pada perolehan suara.
Namun, sampai saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu nampaknya belum memberikan keputusan mengenai siapa yang akan didukung.
Di samping itu, hingga kini belum ada figur capres yang dipastikan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Tentu Pak Presiden juga melihat konfigurasi yang belum final, siapa yang jadi maju dalam kompetisi ini,” ujar dia.
Huda mengungkapkan, pihaknya belum mendengar kabar adanya keinginan untuk memasangkan Prabowo dan Ganjar pada kontestasi elektoral mendatang.
Ia menegaskan, komitmen PKB sejak awal berkoalisi dengan Partai Gerindra adalah mewujudkan agar pilpres diikuti tiga pasangan calon (paslon).
“Karena isunya kan kita enggak mau ada polarisasi, kita tidak ingin fragmentasi berlanjut pasca-Pilpres 2019,” kata dia.
Presiden Joko Widodo beberapa waktu belakangan kian menunjukkan dukungannya pada Prabowo dalam Pilpres 2024.
Dalam HUT Perindo, Senin (7/11/2022) ia bahkan menyebut Pilpres mendatang bisa menjadi momentum kemenangan Prabowo.
Sementara itu, Partai Gerindra saat ini telah berkoalisi dengan PKB.
Namun, koalisi tersebut belum mendeklarasikan paslon capres-cawapres yang bakal diusung.
Kesepakatan kedua parpol, penentuan capres-cawapres dari koalisi menjadi keputusan Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/15/20092341/pkb-nilai-jokowi-masih-menimbang-beri-dukungan-ke-prabowo-atau-ganjar