Hanny diketahui meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas pada Minggu (30/10/2022) lalu.
"Sementara belum (aset disita). Masih kita dalami terus," kata Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) II Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Chandra Sukma Kumara saat dikonfirmasi, Selasa (15/11/2022).
Sebelum meninggal dunia, Hanny baru diperiksa sebanyak satu kali mengenai kasus tersebut.
"Yang bersangkutan baru diperiksa satu kali," ujar Chandra.
Dengan adanya satu tersangka meninggal dunia, total tersangka dalam kasus ini menjadi tujuh orang.
Tujuh tersangka itu adalah Andreas Andreyanto (AA) selaku pendiri atau pemilik Net89 PT Simiotik Multitalenta Indonesia (SMI).
Kedua, Lauw Swan Hie Samuel (LSHS) selaku Direktur Net89 PT SMI. Ketiga, Erwin Saeful Ibrahim (ESI) selaku Founder Net89 PT SMI.
Kemudian, ada Alwin Aliwarga (AAL), Ferdi Iwan (FI), Reza Shahrani atau Reza Paten (RS) dan David (D) selaku sub-exchanger Net89 PT SMI.
Dari Reza Paten telah disita dua unit mobil serta barang lelang yang dibelinya dari publik figur, Atta Halilintar dan Taqy Malik.
Barang tersebut di antaranya barang lelang bandana yang dibeli dari Atta Halilintar dan sepeda yang dibeli dari Taqy Malik.
"Satu buah headband atau ikat kepala senilai Rp 2,2 miliar dan satu unit sepeda senilai Rp 777 juta," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas Divisi Humas Polri) Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Jumat (11/11/2022).
Dari tersangka Alwin Aliwarga (AAL) telah disita satu unit mobil senilai Rp 1,5 miliar.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/15/19415801/bareskrim-belum-sita-aset-tersangka-kasus-robot-trading-net89-yang-meninggal