Penguatan pengamanan ini dilakukan menjelang diselenggarakannya agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 15-16 November 2022.
Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo mengungkapkan, lokasi pengamanan mencakup Pelabuhan Benoa, Jalur Tol Laut Bali Mandara dan sektor laut di bawah Landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Siapa pun yang melintasi wilayah perairan ini akan diperiksa terlebih dulu, termasuk para nelayan yang keluar masuk melalui pelabuhan agar dilengkapi dengan identitas diri, karena akan dicek oleh tim gabungan dari TNI AL dan kepolisian,” kata Susilo dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11/2022).
Susilo mengatakan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan adanya pemberlakuan jam malam pukul 22.00 WITA.
Pemberlakuan jam malam ini untuk pembatasan aktivitas di area pelabuhan.
“Selain itu telah disosialisasikan juga akan adanya jam malam pukul 22.00, untuk pembatasan aktivitas di area pelabuhan kepada para ABK maupun nelayan,” terang dia.
Dalam agenda internasional ini, TNI AL mengerahkan kekuatan dari unsur-unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), di mana seluruhnya dalam kondisi siap tempur.
Mereka bergabung dalam Satuan Tugas Laut Pengamanan VVIP Presidensi G20.
“Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20, merupakan kepercayaan, kehormatan serta kebanggaan,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
“Di balik itu terkandung tanggung jawab dan tantangan bagi kita untuk memastikan pertemuan G20 aman lancar dan berhasil, saya yakin kita mampu menjawab ini dengan gemilang,” imbuh dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/10/07403551/jelang-g20-tni-al-perketat-pengamanan-lokasi-strategis-di-bali