Namun, hasil berbeda terjadi pada mayoritas pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019 yang menganggap baik citra Ma'ruf Amin.
"Publik yang memberikan penilaian citra yang baik atau baik sekali kepada Wapres Amin, di atas 55,5 persen berasal dari responden pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pendukung Jokowi pada Pemilu 2019," tulis peneliti Litbang Kompas Gianie, dikutip dari Kompas.id, Senin (31/10/2022).
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, citra Ma'ruf Amin di mata kalangan pemilih PKB berada di angka 68,4 persen, naik dibandingkan hasil survei pada Juni 2022 (66,7 persen).
Sementara itu, citra Ma'ruf Amin di kalangan Nahdlatul Ulama tidak setinggi di kalangan PKB, yakni hanya berada di angka 55,2 persen.
Namun, di kalangan pendukung Jokowi, citra Ma'ruf Amin berada di angka 68,3 persen. Meski tinggi, angka ini turun dibandingkan hasil survei pada Juni 2022 (71,8 persen).
Sedangkan, di kalangan pendukung Prabowo, citra Ma'ruf Amin hanya 39,5 persen.
Secara umum, pada Oktober 2022 ini, citra baik untuk Ma'ruf berada di angka 55,5 persen turun dibandingkan Juni 2022 (62,7 persen), dan Januari (69,9 persen).
Apabila dirinci, pada Oktober 2022, ada 5 persen responden menganggap citra Ma'ruf sangat baik, 51 persen baik, 22 persen buruk, 4 persen sangat buruk, dan 18 persen tidak tahu/tidak jawab.
Citra Ma'ruf Amin pada Oktober 2022 ini merupakan yang terendah sejak menjabat pada Oktober 2019 lalu.
Kendati demikian, citra Ma'ruf Amin di mata publik tidak selalu minor, tetapi sempat mengalami pasang surut.
Pada April 2021 misalnya, citra Ma'ruf mencapai titik tertinggi di angka 74 persen, naik dibandingkan pada Januari 2021 sebesar 65,8 persen.
Sempat turun menjadi 63,5 persen pada Oktober 2021, citra Ma'ruf Amin sempat naik ke angka 69,9 persen pada Januari 2022 meski akhirnya terus turun hingga menyentuh 55,5 persen pada Oktober 2022.
Tidak hanya Ma'ruf, citra positif Jokowi yang menyentuh angka 80,1 persen pada Januari 2022 juga turun menjadi 76,5 persen pada Juni 2022 dan 75,1 persen pada Oktober 2022.
Tingkat kepuasan pada kinerja pemerintahan juga turun, dari 73,9 persen pada Januari 2022, lalu turun menjadi 67,1 persen pada Juni 2022 dan 62,1 persen pada Oktober 2022.
”Wapres dan Presiden seperti satu wajah dua badan, tetapi pada dasarnya satu kepemimpinan,” ujar Masduki.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin disebut menjaga supaya tidak terkesan mengejar popularitas. Tetapi, untuk hal-hal yang memerlukan penegasan atau penjelasan, Masduki meyakinkan, Ma'ruf selalu hadir.
Terkait penurunan kepuasan atas kinerja pemerintah, Masduki memilih tidak memberikan alasan.
”Ekonomi seluruh dunia memang bermasalah tapi tidak bisa kita beralasan begitu. Jadi kami akan terus berusaha memperbaiki keadaan. Salah satu contoh, politik anggaran APBN kita cukup besar dana yang diperuntukkan bansos, sangat signifikan,” katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/31/14392731/survei-litbang-kompas-citra-maruf-amin-dipandang-baik-oleh-pemilih-pkb-dan