Salin Artikel

Teman Kuliah Jokowi Tantang Penyebar Isu Ijazah Palsu: Ayo Berhadapan Dengan Kami!

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Teman Presiden Joko Widodo semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan, siap berhadapan dengan orang-orang yang menyebarkan isu ijazah palsu Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Erwansyah, teman satu angkatan dengan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/10/2022).

"Saya lihat video di medsos, pihak yang meragukan (ijazah Jokowi), mengatakan dengan yakin memiliki dua saksi yang akan memberikan kesaksian tentang kepalsuan (ijazah Jokowi) itu," ujar Erwansyah.

"Saya katakan nih, ayo berhadapan dengan kami. Saksi kami 80 orang, plus dosen dan institusi," lanjut dia.

Atas keberanian berhadapan langsung ini, Erwansyah mengatakan bahwa masyarakat semestinya bisa memahami siapa pihak yang benar dan salah.

"Logikanya, mau percaya sama saksi yang cuma dua orang atau 80 lebih yang benar-benar mengetahui rekam jejak Pak Jokowi?" lanjut Erwansyah.

Erwansyah sendiri tidak habis pikir mengapa banyak orang mepercayai isu ijazah palsu Jokowi tersebut.

Padahal, Jokowi sudah melewati lima kali pesta demokrasi yang terdiri dari dua kali pemilihan kepala daerah tingkat wali kota, satu kali pemilihan kepala daerah tingkat gubernur, dan dua kali mengikuti pemilihan presiden.

Dalam tahapan pemilihan langsung tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik daerah maupun pusat pasti melakukan verifikasi syarat-syarat di mana di antaranya adalah ijazah institusi pendidikan.

"Kalau disebut palsu, apa iya semua sekolahan tempat Pak Jokowi itu menipu? Apa iya KPU juga ikut-ikutan menipu? Jadi, isu ini sama sekali enggak masuk akal," ujar Erwansyah.

Terlebih, seandainya ijazah Jokowi ada yang palsu, rival-rival politik Jokowi adalam sederet pemilihan langsung tersebut mestinya sudah ada yang menggugat duluan.

Erwansyah pun yakin ada kepentingan politik di balik isu ini. Sebab, ia melihat isu ini bukanlah sesuatu hal yang baru, melainkan produk daur ulang.

Diberitakan, salah satu pihak yang menyebarkan isu itu adalah Bambang Tri Mulyono. Ia adalah penulis buku "Jokowi Undercover".

Dalam salah satu video bersama Sugik Nur dalam akun Gus Nur 13 Official, Bambang mengaku, memiliki dua saksi yang bisa membuktikan bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.

"Kalau menurut aturan hukum, dua alat bukti cukup. Jadi dua saksi tadi, (kemudian Bambang Tri menyebut dua nama) sudah cukup untuk memastikan bahwa ijazah Jokowi palsu," ujar Bambang.

Bambang menggugat Jokowi ihwal dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti Pilpres 2019.

Penggugat meminta agar Jokowi dinyatakan telah membuat keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah SD, SMP, dan SMA atas nama Joko Widodo.

Penggugat juga meminta agar Jokowi dinyatakan melakukan PMH karena menyerahkan dokumen ijazah yang berisi keterangan tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya sesuai aturan KPU.

Belakangan, Bambang Tri ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian berdasarkan SARA dan atau penistaan agama. Dalam kasus yang sama, polisi juga menetapkan Sugik Nur sebagai tersangka.

Pentersangkaan keduanya merujuk pada video yang diunggah Sugik Nur di channel Youtube-nya, Gus Nur 13 Official.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/23/12000001/teman-kuliah-jokowi-tantang-penyebar-isu-ijazah-palsu--ayo-berhadapan-dengan

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke