"Itu adalah percakapan untuk pemula," kata Aipda Rodi kepada anak-anak di daerah V Koto Kampung Dalam, Pariaman, Sumatera Barat dalam sebuah video.
Video tersebut dia perlihatkan kepada Kompas.com sesaat setelah diwawancara lewat sambungan telepon, Sabtu (15/10/2022).
Pria bernama lengkap Rodi Salam itu menceritakan kegiatannya mengajar beberapa anak warga untuk mengenal bahasa inggris.
Gerakan belajar bahasa Inggris ini sudah berusia dua tahun. Dimulai sejak pandemi Covid-19 akhir tahun 2020 lalu.
Gerakannya dipantik dari peristiwa saat dia bertugas dan bertemu seorang wisatawan mancanegara. Bahasa Inggrisnya yang saat itu ala kadarnya merasa tertohok setelah mendengar bocah SMA yang lebih fasih berbincang dengan wisatawan asing.
Peristiwa itu membuat Aipda Rodi tersadar, ditugaskan di kawasan wisata seperti Pariaman tak cukup hanya bermodal seragam aparat dan kacamata hitam.
"Jangan sampai kalau ada turis lewat mau tanya, kita malah lari," ujar Rodi.
Kemudian, Ia mulai belajar bahasa Inggris secara otodidak dan memperkenalkan bahasa Inggris lewat sosial media.
Di tempat kerja, Rodi mulai membuat grup bahasa Inggris sebagai sarana belajar bersama dengan rekan-rekan sesama polisi.
Grup WhatsApp itu dinamakan "Police Speaking English" yang dibuat pada 12 Agustus 2020 beranggotakan 94 anggota polisi dari Polres Pariaman.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Unit Keamanan Kesalamatan Satuan Lalu Lintas Polres Pariaman itu kemudian mulai membuat program.
"Di Polres dan Satlantas kita mengharuskan minimal sapaan pakai bahasa Inggris dan harus pakai bahas Inggris di English area," ujar dia.
"Semampu mereka sambil sarapan pagi maupun saat jam istirahat siang di kantin. Kita menggunakan metode lebih fokus ke speaking practice-nya," sambung Rodi.
Ketekunannya untuk membiasakan anggota Polres Pariaman berbahasa Inggris mendapat apresiasi dari rekan sejawat.
Kata Rodi, bahkan atasannya menjuluki dirinya sebagai "teacher" atau guru bahasa Inggris untuk semua personel di Polres Pariaman.
"Kalau di kantor saya dipanggil teacher, walaupun komandan, saya juga dipanggil hai teacher." tutur dia.
"Mengajar membuat saya merasa kaya"
Semangat mengajar bahasa Inggris yang dilakukan Rodi ternyata tak berhenti sampai di lingkungan kerjanya saja.
Selain mengunggah beberapa bahan ajar bahasa Inggris di sosial media, pria kelahiran Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat tahun 1982 itu turut mengajarkan ilmu yang dia dapat ke masyarakat.
Tak jarang, di sela-sela sosialisasi program Satlantas Polres Pariaman, dia juga mengajarkan bahasa Inggris.
Sore hari, dia juga membuka kelas untuk anak-anak kampung yang hendak menekuni bahasa Inggris.
Sebagian besar kegiatan itu dia lakukan gratis, beberapa berbayar seikhlasnya dari orangtua murid. Tak ada biaya yang dibebankan kepada orangtua siswa yang ikut belajar bahasa Inggris dari Pak Polisi yang satu ini.
"Di saat saya mengajar orang itu kepuasan batinnya luar biasa, saya merasa kaya dengan mengajar ini saya merasa kaya, walaupun ini bukan bisnis, tapi saya merasa kaya," ujar dia.
Aksi Rodi mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Henny Wilya, misalnya, ibu dari anak yang ikut belajar bahasa Inggris di kelas Aipda Rodi.
"Sangat merasa terbantu sebagai orangtua," ucap warga V Koto Kampung Dalam, Pariaman, Sumatera Barat itu.
Selain itu, Henny merasa terbantu karena lokasi tempat mengajar Aipda Rodi tak terlalu jauh dari rumahnya.
Henny juga salut dengan keseriusan Aipda Rodi mengajarkan anak-anak muridnya, karena masih sering terlihat menggunakan seragam dinas langsung menuju tempat mengajar.
"Sensasinya beda polisi berseragam seperti baru pulang dinas langsung mengajar anak-anak bahasa Inggris," tutur dia.
Menjadi polisi cerdas
Gerakan berbahasa Inggris yang dilakukan Aipda Rodi sudah berumur dua tahun, dengan jumlah peserta 94 dari anggota kepolisian dan 128 anak-anak dari warga sekitar.
Harapannya tentu tak sampai di situ. Aipda Rodi mengatakan, ada harapan khusus agar rekan-rekan kerjanya di kepolisian bisa memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.
Menurut dia, berseragam Polri adalah suatu kebanggaan bagi setiap anggota kepolisian. Namun polisi yang kabur saat ditanya menggunakan bahasa Inggris bisa menjadi citra negatif untuk institusi.
Untuk itu, menurut dia, penting adanya program khusus dalam institusi kepolisian yang mengajarkan bahasa Inggris, khususnya bagi mereka yang bertugas di daerah wisata.
Rodi tak ingin, apa yang dia alami di masa lalu terulang di anggota polisi lainnya karena terlambat mempelajari bahasa Inggris.
Di sisi lain, Aipda Rodi juga berharap gerakannya di Pariaman bisa meluas, memberikan dampak positif terhadap pariwisata di daerah tersebut dan memajukan perekonomian masyarakat di sana.
"Mungkin bisa seperti kampung Inggris," pungkas dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/16/07195951/kisah-aipda-rodi-salam-merasa-kaya-bukan-dari-barang-mewah-cukup-ajari-anak
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan