JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis sosial sekaligus putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, mengaku terkejut dengan deklarasi dirinya sebagai calon wakil presiden RI 2024 oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini.
Meskipun mengaku berterima kasih atas kepercayaan itu, tetapi Yenny menilai deklarasi semacam itu tidak tepat dilakukan pada saat ini.
"Namun ini bukan waktu yang tepat untuk bicara soal deklarasi, karena bangsa kita masih berduka dengan adanya tragedi Kanjuruhan," kata Yenny kepada Kompas.com pada Rabu (5/10/2022).
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam, yang berujung pada sedikitnya 131 orang tewas dan ratusan lainnya luka menurut data teranyar Polri.
Sebanyak 33 di antara korban tewas merupakan anak-anak berusia 4-17 tahun berdasarkan data Kementerian PPPA, dan 4 anak dilaporkan belum ditemukan hingga Selasa (4/10/2022) malam berdasarkan data Aremania.
Korban jiwa jatuh diduga akibat mereka lari tunggang-langgang mencari selamat, usai polisi menembak gas air mata ke arah tribun penonton.
Para suporter yan overkapasitas diduga mengalami sesak napas dan berdesakan di pintu-pintu keluar stadion yang tak semuanya terbuka.
Ketimbang bicara soal politik praktis, Yenny mengajak seluruh pihak, termasuk PSI untuk menaruh perhatian atas tragedi Kanjuruhan, tragedi terburuk kedua yang pernah terjadi sepanjang sejarah dunia di stadion olahraga.
"Saya justru mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk fokus mendorong investigasi total atas apa yang terjadi dan mendukung reformasi total atas penyelenggaraan pertandingan bola di Indonesia agar tidak terulang kembali kejadian yang merenggut korban jiwa," ucap Yenny.
"Sekali lagi terima kasih kepada PSI dan saya meminta PSI untuk mengerahkan energinya untuk membantu mengatasi permasalahan bangsa kita, terutama berkait solidaritas bagi para korban peristiwa Kanjuruhan," tutup perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini.
Dalam deklarasi PSI yang dihelat secara virtual lewat jumpa pers daring pada Senin (3/10/2022), Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengeklaim bahwa Yenny dipilih karena kualitas kepribadiannya yang dianggap mumpuni.
"Sebagai sosok tokoh perempuan Islam, Mbak Yenny dihormati karena pemikiran dan kontribusinya dalam gerakan sosial," sebut dia.
Di samping itu, PSI menilai bahwa Yenny konsisten melanjutkan perjuangan ayahnya dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran.
Grace mengeklaim bahwa sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sangat dihormati oleh PSI.
PSI mendukung Yenny sebagai calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDI-P yang mereka dukung sebagai calon presiden 2024 dalam kesempatan yang sama.
Pemilihan nama Ganjar diklaim berasal dari forum Rembuk Rakyat yang telah dilangsungkan PSI sejak Februari 2022.
"Ini lah pasangan yang didorong oleh PSI menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024 untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran," pungkas Grace.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/05/18490691/diusung-psi-sebagai-cawapres-yenny-wahid-bukan-waktu-yang-tepat-duka-untuk