Salin Artikel

Perdami: 80 Persen Gangguan Penglihatan di Indonesia Mestinya Bisa Ditangani

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) menyatakan, sebanyak 80 persen orang yang mengalami gangguan penglihatan di Indonesia mestinya bisa ditangani.

Data tersebut mengacu pada hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh perhimpunan dokter spesialis mata tersebut.

Adapun sejauh ini, terdapat 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan di Indonesia, dengan rincian 1,6 juta menderita kebutaan, 6,4 juta menderita gangguan penglihatan sedang dan berat.

"Ini suatu yang menguntungkan, karena kalau kita bisa menangani 80 persen kasus, hanya 20 persen kasus yang worst case, atau kasus yang tidak bisa ditangani," kata Dokter Spesialis Mata, Yeni Dwi Lestari dalam diskusi media di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Yeni mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang sama di 15 provinsi pada tahun 2014 dan tahun 2016, tingkat kebutaan di Indonesia mencapai 3 persen atau setara dengan 1,6 juta orang.

Angka ini menempatkan Indonesia menjadi negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di Asia Tenggara.

Dari angka tersebut, katarak merupakan penyebab tertingginya, yakni sekitar 81 persen. Kemudian diikuti oleh kelainan refraksi, glaukoma, dan retinopathy diabetic.

"Makanya angka 80 persen (gangguan penglihatan yang mestinya bisa ditangani) ini kesempatan kita, kalau kita ingin menginvestasikan usaha untuk menangani gangguan penglihatan atau kebutaan di Indonesia," tutur dia.

Saat ini kata Yeni, gangguan penglihatan selalu dikaitkan dengan produktivitas. Sudah banyak jurnal yang memapaparkan bahwa ada konsekuensi kehilangan produktivitas atau kehilangan ekonomi dari gangguan penglihatan yang diderita, baik di suatu negara maupun global.

Data terakhir menyatakan, gangguan penglihatan menyebabkan hilangnya produktivitas senilai Rp 411 miliar per tahun.

"Padahal jika kita menginvestasikan sekitar Rp 25 miliar (untuk pencegahan), masalah hilangnya produktivitas ini tidak akan terjadi," tutur dia.

Wanita yang juga menjabat di Divisi Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Perdami ini menuturkan, pencegahan kebutaan juga perlu dilakukan mengingat adanya bonus demografi yang didominasi oleh remaja usia produktif.

Meskipun ada dampak positif dari bonus tersebut, Yeni tak memungkiri pada suatu masa, remaja akan menua dan memasuki usia lanjut. Bila kesehatan mata tidak diprioritaskan dari sekarang, jumlah penderita katarak yang biasanya disebabkan oleh usia lanjut akan meningkat.

"Kalau tidak diantisipasi dan tidak dicanangkan suatu program untuk menanggulangi katarak, maka akan diprediksi kebutaan pasti akan meningkat dan bisa menjadi tsunami katarak," sebut Yeni.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/04/19365681/perdami-80-persen-gangguan-penglihatan-di-indonesia-mestinya-bisa-ditangani

Terkini Lainnya

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke