Salin Artikel

Ada Puluhan Mobil Listrik Terparkir di Gedung Parlemen, Ini Penjelasan Sekjen DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan mobil listrik terparkir di salah satu sudut area parkir Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (30/9/2022).

Mobil itu diketahui bermerek Hyundai dengan jenis Ioniq 5. Seluruh mobil yang terparkir itu berwarna hitam.

Belum terpasang nomor pelat kendaraan pada mobil-mobil tersebut.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menjelaskan soal keberadaan mobil listrik tersebut.

Dia mengatakan, kendaraan listrik itu dimaksud untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) pada Rabu-Jumat, 5-7 Oktober 2022.

Indra mengatakan, selama penyelenggaraan kegiatan tersebut, DPR menyediakan 55 unit mobil Ioniq 5.

"Ini wujud komitmen dan dukungan DPR RI untuk terus mengampanyekan ramah lingkungan dan menghargai karya anak bangsa," kata Indra dalam keterangannya, Jumat.

"Karena mobil listrik tersebut dirakit di Indonesia. Selama kegiatan P20 berlangsung mobilisasi para delegasi akan menggunakan mobil listrik yang juga akan digunakan di G20 November mendatang,” tambahnya.

Adapun sumber listrik yang akan memberikan daya (charging) kendaraan listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Perangkat tersebut, jelas Indra, sudah terpasang di Kompleks Parlemen.

Panel surya pada PLTS berlokasi tepatnya di Taman Energi DPR yang berada di depan Gedung Nusantara.

Indra mengungkapkan, pembangunan panel surya dan taman energi mengusung konsep green building.

PLTS yang dibangun di Taman Energi itu dapat memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di gedung DPR.

“DPR sudah siapkan titik-titik charging mobil listrik di Kompleks DPR untuk antisipasi ke depan untuk penggunaan kendaraan listrik,” jelas Indra.

Diketahui, salah satu sub tema yang diangkat dari Sidang P20 tersebut terkait renewable energy dan climate change.

Indra mengatakan, kendaraan listrik merupakan implementasi dari salah satu renewable energy yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

“DPR RI ingin agar parlemen dapat menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan komitmen internasional dalam kaitannya perubahan iklim dan energi terbarukan," ucapnya.

"DPR RI ingin negara-negara G20 dan negara undangan tuan rumah mengetahui bahwa Indonesia juga telah dapat memproduksi kendaraan listrik,” pungkas Indra.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/17551201/ada-puluhan-mobil-listrik-terparkir-di-gedung-parlemen-ini-penjelasan-sekjen

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke