Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, selama ini komunikasi keduanya berjalan baik.
“Mereka juga punya hubungan baik, kemudian ternyata masyarakat banyak yang mendukung, ya kenapa tidak?” tutur Herzaky pada wartawan, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, keduanya kerap disandingkan oleh sejumlah lembaga survei dan menjadi perbincangan publik.
Kondisi ini, menurut Herzaky, memungkinkan Anies-AHY diusulkan oleh para kader dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Apalagi masyarakat menyampaikan mengenai Anies-AHY beredar di mana-mana dan hasil survei sangat-sangat baik dan aspirasi cukup kuat,” ujar dia.
Menurut Herzaky, keduanya juga merepresentasikan semangat perubahan dan perbaikan.
Semangat itu sesuai dengan kriteria figur capres-cawapres yang ingin didorong oleh Partai Demokrat.
“Figur-figur perubahan perbaikan ya Mas AHY sebagai ketum partai di luar pemerintahan yang banyak masuk dalam berbagai survei, ya Pak Anies juga dianggap tokoh (pembawa) perubahan,” kata dia.
“AHY-Anies maupun Anies-AHY, ya bisa saja, kenapa tidak?” ucap Herzaky.
Adapun Anies menjadi salah satu figur capres yang memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.
Namanya pun masuk sebagai kandidat capres yang bakal diusung oleh Partai Nasdem bersanding dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kini, elite partai besutan Surya Paloh itu mengeklaim punya kedekatan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Ketiga parpol tengah menjajaki pembentukan koalisi menghadapi Pilpres mendatang.
Sementara itu, Partai Demokrat bakal menggelar Rapimnas di Jakarta Convention Center, Kamis hingga Jumat (16/9/2022).
AHY disebut bakal mendengarkan masukan dari 3.000 perwakilan kadernya di daerah untuk menentukan strategi pemenangan Pemilu, pembentukan koalisi hingga pengusungan capres-cawapres.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/14/20093111/demokrat-ahy-anies-maupun-anies-ahy-bisa-saja-kenapa-tidak