Salin Artikel

Baca Berita Kompas.com Tanpa Iklan, Cuma Rp 5.000/ Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat akhir-akhir ini dibuat bingung dengan kabar kenaikan harga barang kebutuhan.

Mulai dari bahan bakar minyak, yang baru saja naik pada 3 September lalu. Kemudian rencanan kenaikan mie instan akibat pasokan gandum global yang terganggu imbas perang Rusia-Ukraina, hingga tarif ojek online (ojol).

Sekalipun pada akhirnya Kementerian Perhubungan menunda rencana pemberlakuan tarif baru.

Ketidakpastian kabar tersebut tentu membuat masyarakat resah. Tak hanya akibat kenaikan harga, tetapi juga akibat simpang siurnya kabar yang terus beredar.

Sebagai media online teratas di Indonesia, Kompas.com terus berupaya menyajikan informasi aktual dan terpercaya.

Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengatakan, di tengah ketidakpastian informasi, Kompas.com secara konsisten memberitakan fakta lewat proses verifikasi jurnalistik yang baik dan benar.

Pengalaman membaca berita yang lebih baik

Dalam rangka merayakan hari ulang tahun yang ke-27 pada 14 September 2022 mendatang, Kompas.com menghadiahkan terobosan baru, yakni pengalaman membaca berita tanpa iklan dengan Kompas.com+.

Selain itu, Kompas.com+ juga menyajikan artikel berita secara ringkas dalam satu halaman.

"Untuk menikmati pengalaman ini, pembaca cukup bergabung dengan mendaftarkan diri melalui banner Kompas.com+ yang ada dalam aplikasi Android Kompas.com," kata Wisnu di Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Pendaftaran juga bisa dilakukan lewat situs plus.kompas.com yang akan mengantarkan pembaca ke langkah selanjutnya.

Perlu dicatat bahwa layanan ini baru dapat diakses lewat aplikasi mobile Kompas.com dengan sistem operasi Android dan situs Kompas.com.

Setelah terdaftar, pembaca dapat menikmati pengalaman membaca berita dengan nyaman tanpa iklan, baik melalui aplikasi mobile maupun lewat situs Kompas.com mobile dan desktop.

Penawaran spesial HUT Kompas.com ke-27

Bagi pembaca yang ingin segera bergabung, ada harga promo spesial ulang tahun Kompas.com yakni Rp 5.000 per bulan untuk tiga bulan pertama.

Pada bulan berikutnya, pembaca hanya perlu berlangganan dengan harga Rp 15.000 setiap bulannya.

Promo harga ini diharapkan bisa jadi kabar menyenangkan di tengah banyaknya isu kenaikan harga barang.

Bahwa hanya dengan lima ribu rupiah, pembaca sudah bisa menikmati berita aktual dan terpercaya dengan nyaman tanpa iklan.

Separuh pengguna internet Indonesia pakai ad-blocker

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia tahun 2022 mencapai sekitar 210 juta. Artinya, sekitar 77 persen penduduk Indonesia kini telah menggunakan internet.

Sementara itu, riset Katadata.id menunjukkan sebanyak 60 persen dari responden menggunakan internet untuk mencari berita.

Di sisi lain, sebanyak 65 persen dari responden riset menggunakan ad-blocker ketika berselancar di dunia maya.

Kompas.com+ melihat data ini sebagai sebuah tantangan bagi media online di Indonesia untuk menyediakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna internet dalam membaca berita.

Proses jurnalistik yang baik butuh kapital

Terlepas dari upaya terbaik media dalam menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya, sebuah proses jurnalistik yang baik melibatkan proses redaksional yang tidak selalu sederhana.

Proses observasi, investigasi, dan produksi berita tidak dapat lepas dari kebutuhan kapital, baik secara personel maupun materiil.

Guna memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi tersebut, media bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyajikan berita dengan timbal balik berupa eksposur langsung kepada pembaca.

Dengan demikian, pembaca dapat menikmati informasi tanpa dibebani biaya langsung dalam jumlah besar.

Namun setelah menerima banyak masukan, Kompas.com+ membuka jalan tengah bagi pembaca setia Kompas.com yang mendambakan informasi lugas dan nyaman tanpa iklan.

Kompas.com berterima kasih atas segala saran dari pembaca sehingga bisa terus meningkatkan layanan.

Kompas.com pionir media online di Indonesia

Pertama kali muncul di internet pada 14 September 1995 dengan nama Kompas Online, Kompas.com telah menjadi salah satu media online teratas di Indonesia.

Dikunjungi lebih dari satu juta pengguna internet setiap harinya, Kompas.com terus berinovasi untuk menyediakan informasi dan pengalaman terbaik untuk masyarakat Indonesia.

Kunjungi situs www.kompas.com untuk membaca berita terkini hari ini yang akurat dan tepercaya, terkait isu nasional maupun internasional.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/10/13203081/baca-berita-kompascom-tanpa-iklan-cuma-rp-5000-bulan

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke