JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengungkap kemewahan isi rumah milik Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tayangan streaming dari Polri TV saat proses reka ulang kasus dugaan pembunuhan berencana itu memperlihatkan rumah Sambo terdiri dari tiga tingkat.
Bahkan, rumah Sambo juga dilengkapi dengan elevator atau lift.
Fasad atau tampilan luar rumah Sambo memperlihatkan tembok yang cukup tinggi dan melebar, dengan pintu gerbang baja model minimalis dengan motif persegi.
Dari tampak depan, rumah Sambo terlihat dilengkapi balkon di lantai 2 dan 3, dengan hiasan tanaman pada sisi luar pagar kaca yang mengelilingi balkon.
Dari sisi depan, rumah Sambo juga mempunyai sejumlah pepohonan yang cukup rimbun.
Di dalam rumah pribadi Sambo itu juga terdapat aula yang cukup luas.
Aula itu digunakan oleh penyidik Tim Khusus (Timsus) Polri sebagai tempat reka ulang peristiwa yang terjadi di rumah pribadi Sambo di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.
Garasi rumah pribadi Sambo juga terlihat cukup luas dengan lantai keramik bercorak hitam dan abu-abu. Selain itu, terdapat juga pagar besi minimalis di garasi rumah.
Adapun bagian langit-langit garasi rumah Sambo tampak menggunakan material kayu.
Ketika proses rekonstruksi beranjak ke bagian dalam, terlihat interior rumah Sambo cukup mewah.
Mulai dari pintu-pintu yang berukuran tinggi dan dilengkapi dengan gagang yang berukuran panjang dan modelnya terlihat elegan.
Pada bagian interior, tampak dinding rumah pribadi Sambo diberi aksen kayu dengan motif minimalis yang memberikan kesan sederhana tetapi mewah.
Hal itu juga didukung dengan pencahayaan lampu berwarna agak kekuningan yang memberikan kesan hangat dalam ruangan.
Selain itu, di dalam ruangan juga dilengkapi dengan kaca berukuran tinggi yang diberi ornamen berpola garis untuk estetika.
Dalam salah satu ruangan di lantai 3 yang diduga menjadi tempat Sambo merencanakan penembakan terhadap Brigadir J terlihat pada bagian langit-langit bermotif kotak serta hiasan lampu berbentuk beberapa lingkaran.
Ruangan itu juga dilengkapi dengan sofa yang cukup. Pencahayaan yang redup membuat ruangan itu terlihat sebagai kamar privat.
Rekonstruksi di Jakarta dilakukan di dua lokasi, yakni rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling dan rumah dinas Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara I, Jakarta Selatan.
Dalam rekonstruksi itu, Sambo, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf yang merupakan tersangka mengenakan baju tahanan berwarna oranye.
Selain itu, istri Sambo, Putri Candrawathi, yang juga menjadi tersangka mengikuti proses rekonstruksi dengan mengenakan baju berwarna putih.
Rekonstruksi akan memperagakan 78 adegan, dimulai dari adegan yang terjadi di rumah pribadi Sambo di Mertoyudan, Magelang.
Nantinya, 16 adegan di rumah Ferdy Sambo di Magelang diperagakan di aula rumah Ferdy Sambo yang terletak di Jalan Saguling Duren Tiga.
Kejadian itu meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7, dan 8 Juli 2022. Rekonstruksi akan dilanjutkan dengan 35 adegan yang terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo yang terletak di Jalan Saguling.
Sementara itu, di rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga akan diperagakan 27 adegan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua.
"Meliputi 78 adegan," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi, Selasa (30/8/2022).
Brigadir J tewas akibat luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022.
Ferdy Sambo diduga merupakan dalang yang memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J. Penembakan itu disaksikan dan dibantu oleh Bripka RR dan Kuat.
Belakangan, Putri juga terungkap ikut terlibat dalam kejadian pembunuhan berencana tersebut. Para tersangka dikenakan pasal pembunuhan berencana, yakni Pasal 340 juncto 338 juncto 55 dan 56 KUHP.
(Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Icha Rastika)
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/30/15055841/kemewahan-rumah-pribadi-ferdy-sambo-terungkap-dalam-rekonstruksi-kasus