Salin Artikel

Kekuatan Doa Seorang Ibu

Rosti Simanjuntak, wanita paruh baya, berlutut penuh histeris, memeluk peti jenazah putranya, Brigadir Yoshua, jantung hati dan bintang kejoranya.

Ia histeris karena marah menerima kenyataan hidupnya. Putranya sudah terbunuh, ia pun tidak diperkenankan menyaksikan wajah dan sekujur tubuh putranya yang sudah jadi jazad itu.

Ia seolah pasrah, tapi ia yakin doanya mengalir ke Yang Di Atas. “Tuhan, berikan keadilan kepada putraku.”

Doa Rosti terkabul, hanya beberapa minggu setelah itu, keadilan Tuhan sudah menindih Anda bersama istri dan sejumlah orang yang Anda peralat. Jangan pernah remehkan doa seorang ibu.

Sadis, brutal dan biadab karena Anda membunuh putra Rosti secara tidak beradab. Penuh tipu daya. Surplus dengan kelicikan.

Metode pembunuhan yang Anda lakukan terhadap Joshua, pun melampaui batas-batas akal sehat dan menyata-nyayat hari nurani dan kesadaran kemanusiaan kita. Too much and unforgiven. Cannot be condoned, but to be condemned.

Dari awal saya tak pernah percaya alibi Anda mengenai soal aktivitas orang dewasa itu. Tidak pernah bawahan memperkosa atasan. Yang terjadi justru sebaliknya.

Anda telah membunuh secara sadis Yoshua, lalu Anda fitnah lagi Joshua yang tidak mampu membela diri lagi. Ini berkaitan dengan kerakusan belaka.

Saya pun teringat, peribahasa orang Sulawesi Selatan: “Ngowa pammulana. Cecceng tengngana. Sappu riwale cappanna.” Awalnya adalah keserakahan. Di tengahnya adalah penumpukan. Lalu berahir dengan kebangkrutan. Anda masuk dalam jeratan falsafah ini. No way out.

Sejak semula saya selalu meyakini, pembunuhan tersebut dilakukan karena Joshua, sebagai ajudan, banyak tahu tentang kerakusan Anda, mengumpul uang-uang secara illegal.

Bukan hanya itu, Joshua juga mungkin banyak paham tentang ke mana uang itu mengalir setelah dikumpul.

Pengetahuan tersebut bisa membahayakan dan menjerat Anda dan melibatkan banyak orang. Maka, membunuh Joshua secara keji, adalah cara terbaik menyelamatkan kejahatan Anda.

Satu per satu alibi Anda bersama istri, untuk melindungi kejahatan, rontok dan terbantahkan. Seiring dengan berjalannya waktu dan mengalirnya doa Rosti tentang keadilan Tuhan pada anaknya, kedok siapa sesungguhnya Anda, kian terbuka.

Selubung kehebatan Anda sebagai abdi negara, terkuak dan justru mempermalukan diri Anda sendiri. Juga mempermalukan lembaga kepolisian, institusi yang membesarkan Anda.

Pelajaran buat Polisi

Dari berita-berita yang beredar, jumlah uang yang ditemukan dan ditelusuri sehubungan dengan kasus Sambo di atas, luar biasa.

Nyaris melumpuhkan akal waras kita. Ini terjadi karena Sambo memiliki kekuasaan yang luar biasa melalui posisinya sebagai ketua satgas khusus.

Ia bisa merambah ke mana-mana, terutama sektor perjudian dan narkotika. Lord Acton sangat benar: “Power tends to corrupt. Absolute power corrupts absolutely.”

Kewenangan inilah yang membutakan nurani Sambo. Sayup-sayup saya dengar, posisi yang sangat super itu, membuat kalangan internal polisi sendiri, para kolega dan senior Sambo, sangat gerah, dan sudah bisik berbisik negatif tentang Sambo.

Satuan-satuan tugas khusus yang bertebaran di berbagai lembaga negara, termasuk polisi, memang rentan disalahgunakan karena sulit dikontrol.

Pemegang kekuasaan dalam satuan-satuan tugas khusus itu, selalu melindungi diri dengan dalil kekhususan.

Siapa pun yang diberi kewenangan dalam satuan tugas khusus, pasti memang cenderung berbuat dan berperilaku menyimpang lantaran kekhususan tersebut. Pemegang amanah satuan tugas khusus merasa superior.

Karena itu, cenderung menerabas dan merambah kian ke mari. Orang menyebut perilaku seperti ini sebagai excessive power (berlebihan).

Saya sangat hormat kepada Komaruddin Simanjuntak, yang sedari awal, gigih membongkar tuntas kasus ini.

Beruntung juga Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan kecekatan tinggi, berihtiar membuka kasus ini seterang-terangnya.

Kita tahu semua, belum pernah kita memiliki skandal dalam tubuh polisi, sedahsyat dengan kasus Sambo ini. Sudah lebih 80 orang anggota polisi yang ditengarai terlibat. Luar biasa kan?

Saya membayangkan dan mengharapkan, kasus uang-uang yang tersebut, sebaiknya tidak ditangani oleh Lembaga kepolisian. Ada baiknya ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Aturan main memang menegaskan bahwa kasus yang sudah mulai ditangani oleh lembaga penegakan hukum, KPK tidak perlu turun tangan menanganinya lagi.

Namun, bila penegak hukum yang menangani kasus tersebut mau menyerahkannya kepada KPK, bisa saja. Ini tergantung kebijakan dan keputusan lembaga penegak hukum tersebut.

Maka, untuk menghindari sak wasangka dan meminimalkan kecambah fitnah, ada baiknya lembaga kepolisian menyerahkan masalah uang-uang yang ditengarai berkaitan dengan Sambo itu, kepada KPK.

Masalahnya, besar kemungkinan, uang-uang yang dikumpulkan Sambo atau timnya itu, bukan sekedar ditumpuk untuk kepentingan diri mereka semata.

Bisa saja mengalir ke mana-mana. Desas desus aliran-aliran uang itu bisa kian memperburuk citra lembaga kepolisian.

Selain menepis kemungkinan kecurigaan dan fitnah itu, menyerahkan kasus uang tersebut ke KPK, bisa meringankan beban kepolisian.

Apalagi, tetangkel kasus pidana pembunuhan Joshua an sich, sangat menggurita. Kepolisian sebaiknya memfokuskan diri saja menanagani kasus pembunuhan tersebut. Jangan ada teka teki yang berkepanjangan.

Doa Ibu Rosti Simanjuntak, patut kita takuti semua. Saya tiba-tiba teringat bait lagu Broery Pesolima: bersama Dewi Yul: “Jangan Ada Dusta Di Antara Kita.”

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/21/06000041/kekuatan-doa-seorang-ibu

Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke