Salin Artikel

Profil Idham Chalid yang Diabadikan di Uang Kertas Rp 5.000

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok pahlawan nasional Idham Chalid diabadikan dalam uang rupiah kertas baru tahun emisi 2022 yang diluncurkan Bank Indonesia.

Wajah Idham terdapat pada uang pecahan Rp 5.000.

KH. Dr. Idham Chalid lahir di Satui, Amuntai, Kalimantan Selatan, pada 27 Agustus 1921.

Ia belajar agama dari sang ayah, H. Muhammad Chalid. Selain itu, Chalid juga bersekolah di Sekolah Rakyat.

Idham Chalid mengenyam pendidikan agama di Madrasah Al Rasyidiyyah.

Dia belajar tentang ilmu Islam, Pengetahuan Umum, bahasa Arab dan Inggris.

Chalid kemudian melanjutkan sekolah di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, pada 1938. Dia menyelesaikan masa belajar di pondok pesantren itu dalam 5 tahun.

Setelah lulus dari Gontor, Chalid melanjutkan pendidikan di Jakarta pada 1943.

Hanya satu tahun di Jakarta, Chalid kembali ke Gontor untuk menjadi wakil direktur.

Pada 1945 dia kembali ke Amuntai dan diminta menjadi Kepala Madrasah Al Rasyidiyyah.

Chalid sempat membentuk ikatan sekolah Islam atau Ittihad Al-Ma'ahid Al Islamiyyah.

Sejak saat itu Chalid mulai masuk ke dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Masyumi dan menjadi anggota DPR.

Pada 1950, Chalid diutus untuk mempersiapkan pengelolaan haji. Dia berhasil mendekati Raja Abdul Aziz dan menggratiskan bea masuk jemaah haji asal Indonesia.

Selain menjadi anggota Masyumi, Chalid juga aktif dalam Nahdlatul Ulama.

Pada 1952, ia diangkat menjadi Ketua PB Ma'arif, organisasi NU yang bergerak di bidang pendidikan.

Masih di tahun yang sama, ia juga diangkat menjadi sekretaris jenderal partai.

Dua tahun setelahnya, Idham Chalid dipercaya menjadi wakil ketua di NU.

Pada masa pemilu 1955, Idham Chalid menjabat sebagai Ketua Lajnah Pemilihan Umum NU.

Dalam pemilu tersebut, NU menduduki posisi ketiga yang mendapat suara terbanyak.

Berkat perolehan suara tersebut, pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo II, NU mendapat jatah lima kursi untuk menteri.

Salah satu kursi sebagai wakil perdana menteri diberikan kepada Idham Chalid.

Setelah Kabinet Ali Sastroamidjojo II berakhir, terbentuk kabinet baru, yaitu Kabinet Djuanda.

Idham Chalid tetap menjabat sebagai wakil perdana menteri sampai Dekrit Presiden pada 1959.

Idham Chalid wafat pada 11 Juli 2010, setelah 10 tahun mengidap penyakit stroke.

Jasadnya dikebumikan di halaman Komples Pondok Pesantren Darul Qur'an di Cisarua, Bogor.

Untuk mengenang jasa-jasanya, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 7 November 2011 berdasarkan Keppres No. 113/TK/Tahun 2011.

(Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino | Editor : Nibras Nada Nailufar)

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/18/18301151/profil-idham-chalid-yang-diabadikan-di-uang-kertas-rp-5000

Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke