JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dosen pendidikan agama Islam di perguruan tinggi dapat menjadi garda terdepan menumbuhkan moderasi beragama untuk mencegah tumbuhnya paham radikal.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan di acara Pembukaan Kongres Nasional Pendidikan Agama Islam Tahun 2022 secara virtual, Kamis (11/8/2022).
"Dosen pendidikan agama Islam di perguruan tinggi umum dapat menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan moderasi beragama yang dapat mencegah paham radikal," kata Ma'ruf, dikutip dari tayangan akun YouTube UNY Official, Kamis.
Selain itu, lanjut Ma'ruf, mereka juga bisa berperan memberi landasan ideologi sebagai bekal ilmu pengetahuan yang lurus bagi mahasiswa, supaya mereka membawa kemaslahatan bagi masyarakat.
Ia menuturkan, moderasi merupakan cara pandang yang harus dipegang teguh dalam kehidupan yang beragam.
Moderasi beragama pada hakikatnya adalah sikap toleransi berperikemanusiaan dan berbudi luhur yang sudah menjadi nilai kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu.
"Dengan demikian moderasi beragama (wasathiyyatul Islam) bagi kita bukanlah barang baru, tetapi merupakan bagian dari jati diri kita dan sekaligus sebagai sumber resiliensi (ketangguhan) bangsa dalam menghadapi aneka permasalahan," kata Ma'ruf.
Namun, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu menilai, akhir-akhir ini muncul tantangan berupa paham-paham radikal atau ekstrem, baik yang berorientasi pada agama maupun ideologi lain.
"Oleh karena itu kita perlu memperkuat pemahaman dan sikap keagamaan yang moderat, melalui berbagai gerakan khususnya di bidang pendidikan agama," ujar Ma'ruf.
"Pengarusutamaan, pembelajaran dan pemahaman terhadap moderasi beragama memang perlu proses dan tahapan agar terintegrasi ke dalam segala aspek kehidupan, termasuk melalui jalur pendidikan," imbuh dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/11/11082831/wapres-minta-dosen-pendidikan-agama-islam-jadi-garda-terdepan-tumbuhkan