KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan PMO Jabodetabekpunjur
Salin Artikel

5 Juta Bidang Tanah Milik NU Belum Punya Kejelasan, Kementerian ATR/BPN Janji Akan Bantu

KOMPAS.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/ Kepala BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya bekerja serius untuk menyelesaikan permasalahan aset Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Kehadiran saya di sini beserta Wakil Menteri dan jajaran adalah untuk menjalin kerja sama dengan NU terkait penyelesaian permasalahan tanah yang belum tersertifikasi agar memiliki nilai yang tinggi dalam kegiatan NU,” ujar Hadi, dikutip dari keterangan persnya, Rabu (10/8/2022).

Dia mengatakan itu dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dengan Pengurus Besar NU (PBNU) Pusat di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Kerja sama tersebut bertujuan untuk pelaksanaan pendaftaran tanah serta asistensi pencegahan dan penanganan permasalahan pertanahan NU.

“Saya terus terang berniat membantu menyelesaikan masalah ini. Saya akan serius, dan tolong dikawal Pak Sekretaris Jenderal (Sekjen),” ujarnya.

Sebab, kata Hadi, pihaknya menginginkan NU tumbuh semakin besar dan mempunyai modal kuat melalui aset-asetnya. 

Mantan Panglima TNI itu juga menegaskan, pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil kerja sama tersebut agar permasalahan segera dapat diselesaikan.

“Kami akan berusaha dimulai dari melihat status tanahnya serta berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan di daerah terkait penyelesaian ini,” jelasnya.

Hadi juga mengatakan, ia mendapat tiga mandat utama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni menyelesaikan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 126 juta bidang, penyelesaian konflik dan sengketa agraria, serta pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana menambahkan, pihaknya akan segera menyelenggarakan pertemuan dengan pihak bagian wakaf.

Kemudian, data aset tanah akan dipilah berdasarkan lokasi, seperti provinsi dan kota atau kabupaten.

“Apabila ternyata masuk dalam penetapan lokasi PTSL, tentu akan langsung mudah. Namun jika tidak, kami akan langsung kejar,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dengan PBNU menjadi salah satu pintu yang akan membawa NU ke pencerahan yang luar biasa.

“Karena ini berkaitan dengan pendataan dan penyelesaian status aset-aset milik NU yang besar sekali dan masih memerlukan langkah-langkah untuk menyelesaikannya,” katanya.

Yahya menjelaskan, pihaknya mempunyai aset sekitar 6 juta bidang tanah. Dari aset tanah ini, terdapat sekitar 5 juta bidang tanah yang masih perlu kejelasan status legalnya.

“Di sini, PBNU membutuhkan bantuan dari Kementerian ATR/BPN untuk legalisasi aset PBNU, ditambah lagi aset yang dimiliki warga sekitar lingkungan NU,” jelasnya

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/10/14000941/5-juta-bidang-tanah-milik-nu-belum-punya-kejelasan-kementerian-atr-bpn-janji

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke