Salin Artikel

Ahli Sebut Kampanye Vaksin Booster Harus Lebih Gencar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai perlu kembali menggiatkan kampanye untuk mengajak masyarakat mau melaksanakan vaksinasi dosis ketiga (booster), di samping rencanan menjadikan syarat perjalanan dan masuk ke pusat perbelanjaan.

"Supaya dilakukan kampanye yang masif untuk kembali bersedia dan juga menggunakan fasilitas pelayanan vaksinasi terdekat dengan intensitas dan kemauan yang lebih oleh masyarakat," kata Ahli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia Hermawan Saputra, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Hermawan yang juga anggota Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyatakan kampanye mengajak masyarakat melakukan vaksinasi booster sangat penting di tengah kenaikan kasus infeksi harian Covid-19 yang saat ini terjadi.

Penambahan kasus harian itu disebabkan oleh penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Menurut Hermawan, laju vaksinasi dosis ketiga memang terlihat sangat lambat.

"Sekarang ini setelah 1,5 tahun ya vaksinasi prosesnya, laju untuk booster di tahun 2022 itu rendah sekali ya, terjadi penurunan setelah lebaran," ucap Hermawan.

Sebelum dan menjelang Lebaran pada Mei lalu, vaksinasi dosis ketiga meningkat karena pemerintah menjadikan hal itu sebagai syarat supaya masyarakat bisa melaksanakan perjalanan mudik.

Di sisi lain, Hermawan memperkirakan lambannya laju vaksinasi booster itu disebabkan beragam faktor.

Hermawan berpesan kepada pemerintah supaya semua kalangan masyarakat mau melaksanakan vaksinasi booster, dan juga menjamin ketersediaan layanan serta pasokan vaksin.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (5/7/2022), jumlah penduduk yang mendapatkan vaksinasi booster bertambah 68.494.

Penambahan itu membuat jumlah keseluruhan masyarakat yang mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sampai saat ini berjumlah 51.180.596 orang, atau 24.58 persen dari target sasaran vaksinasi nasional sebesar 208.265.720 penduduk.

Sedangkan yang menjalani vaksinasi dosis pertama bertambah 26.800 orang, sehingga total keseluruhan menjadi 201.616.400 orang.

Kemudian yang mendapatkan vaksinasi dosis kedua bertambah 23.950 orang, sehingga bertambah menjadi 169.192.447 orang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meminta para bawahannya untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster.

"Saya kira ini terus kita dorong, saya minta Kapolri, Panglima TNI, dan juga Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk mendorong terus agar vaksinasi booster bisa dilakukan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Presiden meminta vaksinasi booster ditingkatkan di daerah-daerah yang interaksi antarmasyarakat terbilang tinggi.

Dia juga meminta pelaksanaan protokol kesehatan kembali ditingkatkan.

"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid ini bisa mengganggu ekonomi kita," ujar Jokowi.

Secara terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau supaya masyarakat segera mendapatkan vaksinasi booster.

Menurut Budi, dari data menunjukkan kekebalan tubuh akan menurun dalam waktu 6 bulan setelah menjalani vaksinasi primer sehingga vaksinasi booster menjadi penting.

"Itu akan memberikan perlindungan dan hati-hati itu tidak ada buruknya," kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7/2022).

Budi mengatakan, pihaknya pun akan mencari cara khusus supaya masyarakat tergerak menjalani vaksinasi booster.

"Sama seperti dulu mau divaksinasi orang tua susah sekali. Tapi begitu masuk mal mesti divaksinasi, orang tua mau semua. Kenapa? Karena orang tua senang nganter cucunya ke mal," ujar Budi.

"Orang Indonesia kan perlu pendekatan-pendekatan sosial yang inovatif seperti itu," imbuh dia.

Alhasil, pemerintah menyatakan berencana memberlakukan booster sebagai syarat perjalanan dan masuk mal.

Syarat vaksinasi dosis ketiga ini dinilai sebagai salah satu strategi yang dapat mendongkrak tingkat vaksinasi.

(Penulis Fika Nurul Ulya | Editor : Krisiandi)

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/06/05310081/ahli-sebut-kampanye-vaksin-booster-harus-lebih-gencar

Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke