Salin Artikel

Jokowi: Kita Belum Sembuh dari Pandemi, Covid-19 Masih Ada

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indonesia belum sembuh dari pandemi Covid-19.

Jokowi pun mengingatkan, penularan Covid-19 masih terjadi.

"Kita belum sembuh dari (pandemi) Covid-19, Covid-19 masih ada sekarang ini. Dua minggu lalu kita masih berada di angka 200-300 kasus harian. Dalam lima hari belakangan ini sudah naik lagi ke 1.200," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres XXXII & MPA XXXI PMKRI 2022 yang ditayangkan secara daring lewat YouTube PMKRI TV, Rabu (22/6/2022).

Presiden melanjutkan, saat pemulihan pandemi belum tuntas dan kondisi ekonomi belum kembali pulih secara penuh, terjadi perang Ukraina-Rusia.

Peristiwa itu menjadikan kondisi global semakin tidak pasti.

Dampak langsungnya yakni harga pangan di semua negara naik.

"Harga energi di semua negara naik. Inflasi di semua negara naik. Semuanya," tutur Jokowi.

Kepala negara meminta semua pihak untuk berhati-hati karena kondisi kenaikan harga tidak mudah bagi pemerintah.

Jokowi kemudian mencontohkan harga bensin Pertalite Rp 7.650 per liter di Tanah Air.

Selain itu, harga jual solar dan LPG di masyarakat juga masih belum naik.

"Hati-hati itu bukan harga keekonomian. Bukan harga yang seharusnya. Itu adalah yang sudah disubsidi," ungkap Jokowi.

"Dan tahun ini diperkirakaan kita akan mengeluarkan subsidi karena tidak menaikkan BBM gas, dan listrik yang di bawah 3.000 (VA), kita harus mensubsidi ke sana dari Rp 152 Triliun melompat kepada Rp 502 Triliun," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia belakangan ini kembali menunjukkan peningkatan.

Sejak awal Juni 2022, kasus Covid-19 harian terus merangkak naik melewati angka 500 hingga tembus 1.000 kasus.

Sebagai perbandingan, pada Mei, jumlah kasus harian berhasil ditekan di angka 200-300 kasus.

Selain kasus harian, angka kasus aktif dan kematian juga ikut naik. Sementara, jumlah pasien sembuh cenderung turun.

Perburukan situasi ini disebut karena munculnya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Keadaan ini pun memunculkan kekhawatiran akan terjadinya ledakan kasus Covid-19 seperti pada gelombang Omicron dan Delta yang terjadi sebelumnya.

Merujuk data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus harian virus corona di Indonesia meningkat melewati 1.000 kasus selama 7 hari berturut-turut.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, situasi ini perlu diwaspadai oleh seluruh pihak.

"Dengan jumlah kasus yang selalu kita pertahankan di bawah angka 1.000 selama 2 bulan terakhir, ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai," kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (21/6/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/23/05290371/jokowi-kita-belum-sembuh-dari-pandemi-covid-19-masih-ada

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke