Salin Artikel

Ketua DPD Golkar Jabar: Apa Kurangnya Airlangga Dibandingkan Capres Lain?

Ace menilai, dibandingkan dengan tokoh lain yang digadang-gadang menjadi calon presiden, Airlangga merupakan sosok yang tidak memiliki kekurangan dari segi kompetensi, kapasitas, maupun pengalaman.

"Apa kurangnya ketua umum kita ini dibandingkan dengan nama-nama capres yang selama ini beredar di media massa?," kata Ace dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Golkar Jawa Barat di Sentul, Bogor, Jumat (3/6/2022).

"Dari segi kompetensinya, dari segi kapasitas teknokrasinya, dari segi pengalamannya, tidak ada alasan buat kita untuk tidak memperjuangkan beliau untuk menjadi presiden Republik Indonesia," ujar Ace.

Ace menyatakan, DPD Golkar Jawa Barat konsisten dengan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tahun 2019 yang mengamanahkan Airlangga sebagai calon presiden dari Golkar.

Menurut Ace, perjuangan Airlangga menjadi presiden merupakan marwah dan martabat bagi Partai Golkar.

Ia melanjutkan, mendukung Airlangga sebagai calon presiden diharapkan dapat memberikan efek ekor jas bagi partai berlambang pohon beringin itu.

Wakil ketua Komisi VIII DPR itu mengatakan, pengalaman membuktikan bahwa mengusung calon dari partai lain justru menguntungkan partai lain tersebut.

"Geus wancina Partai Golkar memerjuangkan kader sendiri, lamun kader lain olok kejo. Tahu olok kejo? Olok kejo itu artinya percuma, Bapak Ibu sekalian, agar memiliki efek ekor jas buat partai," kata Ace.

Ia menambahkan, DPD Partai Golkar Jawa Barat membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap kader Partai Golkar yang berpotensi menjadi gubernur, bupati dan wali kota untuk maju dalam Pilkada 2024 nanti.

"Syaratnya, ada syaratnya, harus berjuang untuk Partai Golkar dan harus berjuang untuk memenangkan Bapak Airlangga Hartarto. Kalau mau tiketnya tetapi tidak mau berjuang untuk partai, eta mah kabina-bina," kata Ace.

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/18154321/ketua-dpd-golkar-jabar-apa-kurangnya-airlangga-dibandingkan-capres-lain

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke