Berbeda dengan karakter pemimpin masa lalu yang memilih komunikasi publik lewat baliho atau bagi-bagi sembako, pemimpin jaman sekarang lebih manfaatkan media sosial.
"Tepatnya itu pemimpin jaman now. Mas Ganjar memahami perkembangan dunia telekomunikasi dan informasi. Ia memanfaatkan untuk berkomunikasi dengan warganya," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
"Politisi zaman old masih menggunakan cara-cara jadul untuk berkomunikasi ke publik. Seperti baliho, poster, selebaran, sembako," tambah Eko.
Eko mengatakan, media sosial yang dipilih Ganjar sebagai alat komunikasi publik justru efektif.
Menurut dia, berkat aktif di medsos, kini tak ada sekat antara pemimpin dan warganya.
"Politisi jaman now tahu, ada media komunikasi yang murah, praktis dan efisien yaitu medsos. Di mana sebagian besar orang Indonesia terbiasa mengaksesnya," jelas dia.
Terkait banyaknya kritik yang ditudingkan pada Ganjar karena aktif bermain medsos, Eko mengaku heran.
Sebab menurutnya, medsos justru membuktikan kinerja nyata yang dilakukan Ganjar selama menjabat gubernur.
Dari medsos, lanjut Eko, Ganjar menginformasikan kepada publik apa saja yang sudah dikerjakannya.
"Main medsos tanpa bukti hasil pekerjaan, apanya yang mau diinformasikan. Justru dengan medsos Mas Ganjar memberitahu kita bagaimana dia bekerja. Itu bagus agar publik tahu pemimpinnya sedang mengerjakan apa," ungkap Eko.
Di sisi lain, Eko menerangkan bahwa di Jawa Tengah, tak hanya Ganjar yang aktif di medsos sebagai seorang pemimpin.
Sepengetahuan dia, seluruh kepala dinas di Jawa Tengah diinstruksikan untuk mengaktifkan medsosnya.
"Agar publik bisa mengakses langsung tanpa hambatan birokrasi. Ini adalah bentuk cerdas pengawasan publik terhadap kinerja birokrasi," tutur Eko.
"(Medsos) murah, efisien, luwes dan transparan," tambahnya.
Diketahui belakangan ini muncul ragam tudingan terhadap Ganjar. Anehnya, tudingan itu justru dilontarkan rekannya sesama kader PDI-P.
Teranyar, politisi PDI-P Trimedya Panjaitan menilai Ganjar ambisius terhadap Pilpres. Padahal menurut dia, Ganjar selama 8 tahun menjabat gubernur tidak kinerjanya.
Sindiran pemimpin bermain medsos sebelumnya pernah dilontarkan Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Puan meminta kader PDI-P untuk selektif dalam memilih pemimpin.
Puan meminta agar para kader tidak memilih pemimpin yang sering tampi di media sosial, tapi tak bisa bekerja.
Meski tak menyebut siapa sosok yang dimaksud, banyak asumsi mengatakan pemimpin yang dituju dari pernyataannya adalah Ganjar Pranowo.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/15215881/ganjar-aktif-main-medsos-ganjarist-cara-pemimpin-zaman-now-interaksi-dengan