JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadapkan jalan terjal untuk mendapat dukungan dari partainya, PDI Perjuangan, untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, .
Kendati elektabilitas Ganjar terbilang tinggi berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei dalam beberapa waktu terakhir, namun PDI Perjuangan sepertinya memiliki jagoan lain untuk pilpres mendatang.
Meskipun, hingga kini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum secara tegas mengumumkan nama sosok yang digadang akan diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.
Jalan terjal Ganjar mendapat dukungan justru berasal dari internal PDI Perjuangan itu sendiri.
Barisan celeng
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, misalnya, menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.
Sebutan itu disampaikan pria yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut, menanggapi adanya deklarasi Ganjar sebagai calon presiden 2024 oleh sejumlah kader PDI-P pada medio November 2021 lalu.
Salah satunya, dukungan yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo.
”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” kata Pacul.
Gemar tampil di medsos
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meminta agar kader PDI-P tak memilih calon pemimpin yang gemar tampil di media sosial.
Puan menyampaikan hal itu saat menanggapi maraknya hasil survei capres dan cawapres 2024 yang mulai bermunculan.
Puan meminta agar kader PDI-P tak memilih pemimpin yang sering tampil di media sosial, tapi tak bisa bekerja.
“Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” ujar Puan, di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022) sore.
Kemlinthi
Sejurus dengan Puan, politisi PDI Perjuangan lainnya, Trimedya Pandjaitan mempertanyakan kinerja Ganjar yang sudah dua periode memimpin Jawa Tengah.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main medsos apa kinerjanya?," kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu.
Trimedya pun membandingkan kinerja Ganjar dengan Puan Maharani, yang kini tengah digadang sebagai kandidat yang akan diusung Mega pada saat Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengklaim, Puan memiliki rekam jejak kerja yang jelas dibandingkan Ganjar. Mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), hingga kini menjadi Ketua DPR.
Sebaliknya, Trimedya justru menilai manuver Ganjar yang kerap melakukan safari politik ke sejumlah wilayah sebagai tindakan yang sudah kelewat batas.
"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng. Dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPC, DPC DPRD provinsi, DPRD Kabupaten Kota, itu baru," kata Trimedya.
Respons Ganjar
Sementara itu, Ganjar menganggap pernyataan Trimedya sebagai sebuah kritikan yang membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
Ganjar menanggapi santai jika kritik Trimedya itu dijadikan vitamin untuk melakukan perbaikan.
"Ya, ndak apa-apa. Kalau kritik dari kolega buat saya itu vitamin untuk memperbaiki dan koreksi," ujar Ganjar kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).
Ganjar juga menganggap Trimedya adalah rekan dekatnya. Sehingga, menurut dia, kritik dari Trimedya sekadar untuk mengingatkan demi menjadi lebih baik.
"Beliau sahabat saya, jadi kritiknya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan. Ya menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki," lanjut dia.
Peluang Ganjar diusung PDI-P kecil
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, sentilan Trimedya terhadap Ganjar memperjelas adanya faksi di internal partai banteng.
Pasalnya, dia menilai sentilan serupa bukan kali ini saja dilontarkan jajaran PDI-P terhadap Ganjar.
Maka, menurut Umam, jika hal yang sama terus terjadi, peluang Ganjar untuk diusung PDI-P sebagai capres akan semakin kecil.
"Jika kondisi ini berlanjut, semakin kecil peluang bagi Ganjar untuk mendapatkan restu politik Megawati," tutur Umam kepada Kompas.com, Kamis.
https://nasional.kompas.com/read/2022/06/03/10255951/jalan-terjal-ganjar-menuju-ri-1-digoyang-internal-banteng