Salin Artikel

Profil Umar Wirahadikusumah, dari Militer Jadi Wakil Presiden Ke-4 Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Umar Wirahadikusumah merupakan Wakil Presiden keempat RI.

Ia menjabat selama 5 tahun terhitung sejak 1983 hingga 1988, mendampingi Presiden Soeharto. Sebelum menjabat sebagai wapres, Umar lama berkarier di militer sebagai prajurit TNI.

Masa kecil

Umar lahir di Sumedang, Jawa Barat, 10 Oktober 1924. Ia berasal dari keluarga bangsawan pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah (Wedana Ciawi, Tasikmalaya) dan Raden Ratnaningrum (putri Patih Demang Kartamenda di Bandung).

Dikutip dari laman resmi Perpustakaan Nasional RI, Umar menempuh pendidikan di Eropesche Lagere School (ELS) Tasikmalaya pada 1935-1942, pendidikan setingkat sekolah dasar pada zaman Hindia Belanda.

Ia lantas melanjutkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Pasundan tahun 1942-1945, atau pendidikan setingkat SMP.

Pendidikan SMA Umar tempuh selama 1955-1957. Setelah lulus, dia kuliah di Universitas Padjadjaran.

Umar memulai pendidikan kemiliteran pada zaman Jepang. Ia mengikuti latihan pemuda Seinendojo (Sunen Dancho) di Tangerang tahun 1943. Dia lalu mengikuti latihan perwira (Shoodanchoo) Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor tahun 1944.

Ia juga sempat melanjutkan pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SSK AD) tahun 1955.

Karier militer

Karier militer Umar dimulai ketika dirinya diangkat sebagai Komandan Peleton Tasikmalaya tahun 1942).

Selanjutnya, tahun 1943 dia dipercaya menjadi Komandan Peleton Pangandaran dan Komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Cicalengka dengan pangkat kapten pada 1945.

Tahun 1947, Umar dipercaya menjadi ajudan Panglima Divisi III/Siliwangi di Tasikmalaya, Direktur Latihan Operasi di Garut, dan Komandan Brigade I/III/V Cirebon.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Komandan Brigade IV di Solo. Sebelum menjadi Pangdam V/Jaya, ia juga pernah menjadi Kepala Staf Brigade L Cirebon.

Umar banyak terlibat dalam perjuangan merebut kemerdekaan, antara lain ikut dalam pelucutan senjata Jepang di Cicalengka tahun 1945. Kemudian, menghadapi kerusuhan "Merah" di daerah Cirebon, Brebes, dan Tegal selama 1946 hingga 1947.

Umar juga ikut menghancurkan pasukan Sutan Akbar Ciniru/Kuningan (1947), menumpas peristiwa Madiun sebagai Komandan Batalyon IV, dan menumpas DI Jawa Barat pada 1950-1952.

Umar menjadi sebagai salah seorang tokoh yang berhasil menumpas PKI pada 1965. Saat itu, ia menjabat sebagai Panglima Kodam V/Jaya.

Sebelumnya, Kodam V Jaya berstatus sebagai Komando Kota Besar Jakarta Raya dan ia menjadi komandonya sejak 1959.

Setelah 5 tahun menjadi Panglima Kodam V/Jaya, Umar menggantikan Soeharto sebagai Panglima Kostrad tahun 1965.

Mulai saat itu, kariernya terus menanjak. Selain Pangkostrad, Umar merangkap jabatan sebagai Panglima Komando Mandala Siaga

Tahun 1967, ia diangkat menjadi Wakil Panglima Angkatan Darat, lalu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 1969 hingga 1973.

Menjadi wakil presiden

Lepas jabatan sebagai KSAD, Umar masuk ke pemerintahan. Ia menjabat Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK) selama 10 tahun yakni 1973-1983.

Setelahnya, kariernya mencapai puncak. Ia terpilih sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Presiden Soeharto.

Umar merupakan Wakil Presiden keempat RI setelah Adam Malik. Ia menjabat selama 5 tahun, terhitung sejak 1983 hingga 1988.

Sejak menjadi prajurit TNI, Umar dikenal taat beragama. Ia selalu tertib melaksanakan shalat liwa waktu.

Ketika menjabat wakil presiden pun, pada setiap bulan Ramadhan, dia selalu menggelar shalat tarawih di Istana Wakil Presiden.

Akhir hayat

Umar menghembuskan napas terakhir pada Jumat 21 Maret 2003 di Rumah Sakit Pusat TNI-AD Gatot Subroto, Jakarta Pusat karena sakit jantung.

Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/28/13575391/profil-umar-wirahadikusumah-dari-militer-jadi-wakil-presiden-ke-4-indonesia

Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke