Salin Artikel

Cerita Ridwan Kamil Kelola Media Sosial, Seimbangkan Serius dan Receh

Reputasi itu tak terlepas dari cara mantan Wali Kota Bandung itu mengoptimalkan penggunaan media sosialnya dengan gaya anak-anak muda.

Dalam wawancara eksklusif program Gaspol Kompas.com, pria yang akrab disapa Kang Emil itu buka-bukaan bagaimana ia berusaha untuk selaras dengan perkembangan zaman yang kini dimotori kaum muda.

Salah satunya dengan menjaga betul “engagement” dengan para pengikut di media sosial, sehingga para pengikutnya merasa dekat dengannya.

“Mayoritas followers saya usia muda, maka engagement ke usia muda harus dipertahankan. Makanya, saya tiap hari baca percakapan anak muda, istilah-istilah baru, dan lain sebagainya, sehingga pada saat nulis-nulis pun nyambung dengan bahasa hari ini,” kata Emil, Rabu (18/5/2022).

“Makin ke sini juga enggak bisa biasa saja. Kalau dulu hanya foto, sekarang harus video. Video juga enggak sembarang, harus sinematik,” ujarnya berseloroh.

Emil pun mafhum betul tren perilaku generasi milenial dan generasi Z dalam mengonsumsi media sosial.

Ia paham bahwa konten-konten media sosial yang memikat mereka adalah yang jenaka, ringan, menghibur, dan tidak bertele-tele.

Ia juga mengerti jenis-jenis lagu yang cocok di telinga para pengikutnya untuk konten-konten yang ia unggah ke media sosial.

Pun mengenai isu yang lekat dengan kaum muda. Emil mengaku terus memperbarui wawasannya soal isu-isu yang sedang diperbincangkan atau jadi keresahan kaum muda, mulai dari asmara, pekerjaan, film-film yang sedang hangat, sampai teknologi terbaru non-fungible token (NFT).

“Akibatnya, saya menemukan bahwa kalau mau engagement tinggi, untuk para pejabat, orang-orang yang perlu komunikasi publik, di Indonesia rumusnya cuma satu, konten boleh serius tapi gaya bahasa dan penyampaiannya harus humoris, receh,” kata dia.

Emil tak menampik bahwa ia mempekerjakan tim khusus media sosial untuk mengoptimalkan engagement tersebut lantaran kesibukannya sebagai pejabat publik. Namun, ia juga masih memegang sendiri kendali akunnya.

“Yang saya pegang sendiri Instagram feed,” akunya.

Sejauh ini, strategi itu sukses besar. Ridwan Kamil menjadi politikus dengan jumlah pengikut di media sosial Instagram kedua tertinggi di Indonesia, setelah Presiden Joko Widodo, dengan 15 juta lebih pengikut per hari ini.

Konten-konten media sosialnya pun masih terasa “otentik”. Dengan kata lain, Kang Emil yang tampil di Instagram, termasuk humor-humornya, tidak terasa berbeda dengan Kang Emil di luar Instagram.


“Saya rata-rata frekuensi posting itu cuma pagi, siang, malam, kayak makan obat. Dari tiga itu, biasanya satunya receh, duanya serius. Terbukti, yang receh jutaan view, yang serius paling ratusan ribu. Kalau terlalu serius, engagement sedikit, kalau terlalu receh apa bedanya dengan akun-akun dagelan? Makanya saya seimbangkan,” jelas Emil.

Emil menyebutkan, kebutuhan konten media sosial bukan pekerjaan sembarang saat ini. Tak terkecuali di dunia politik, kebutuhan itu terasa makin mendesak bagi para politikus untuk menjaring dukungan.

“Makanya, mohon maaf, daripada masang baliho yang harganya mahal, mending duitnya dipakai kampanye di medsos. Ibaratnya punya duit Rp 1juta, saya mending investasi di medsos ketimbang bikin baliho atau apa,” ungkapnya.

“Baliho masih dibutuhkan, memang. Tapi, tidak terukur engagement-nya, ini disukai atau tidak disukai, dan berapa banyak (yang suka/tidak suka)?” tutup pria yang pernah berkarier sebagai arsitek itu.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/18/17010471/cerita-ridwan-kamil-kelola-media-sosial-seimbangkan-serius-dan-receh

Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke