Dalam pertemuan ini, Prabowo menyatakan Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk bekerja sama dalam industri pertahanan.
Terlebih, industri pertahanan Indonesia saat ini memiliki kemampuan untuk mendukung pemenuhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam negeri dan juga memenuhi pesanan dari luar negeri.
“Kerja sama industri pertahanan diharapkan tidak hanya sebatas misi jual beli, tetapi dapat menggali potensi kedua negara melakukan joint production (produksi bersama) di masa mendatang,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis.
Prabowo optimistis, hubungan kerja sama maupun persahabatan antara Indonesia dan Vietnam dapat terus berjalan baik.
Hal ini berdasarkan semangat persaudaraan serta prinsip saling menghormati.
Adapun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam telah terjalin sejak 30 Desember 1955.
Hal ini ditandai dengan dibukanya Konsulat RI di Hanoi dan terus berkembang, baik dalam kerangka bilateral maupun ASEAN dan internasional.
Untuk bidang pertahanan, Indonesia dan Vietnam telah memiliki perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 27 Oktober 2010.
Sebelum bertemu Nguyen Xuân Phúc, Prabowo lebih dulu menemui Menhan Vietnam Jenderal Phan Van Giang di Kantor Kementerian Pertahanan Vietnam, Hanoi, Vietnam, Jumat (13/5/2022).
Keduanya membahas potensi penguatan kerja sama pertahanan.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/13/20352431/prabowo-temui-presiden-vietnam-harap-kedua-negara-bisa-produksi-bersama