Salin Artikel

Gelar Profesor Kehormatan untuk Megawati dan Keyakinannya Dua Korea Bersatu

Presiden Nam Sik Lee menyatakan, Megawati mendapat gelar profesor kehormatan karena karya-karyanya di bidang politik dan sosial.

"Yang mulia Ibu Megawati Soekarnoputri dianugerahkan penghargaan Ketua Guru Besar Kehormatan atas pengakuan karya karya luar biasa di bidang politik dan sosial pada disiplin ilmu kebijakan seni dan ekonomi kreatif," kata Sik Lee, dikutip dari tayangan YouTube PDI Perjuangan.

"Dan juga dalam menjamin pendidikan yang lebih baik melalui riset dan inovasi, tidak hanya untuk warga negara Indonesia, tetapi warga dunia termasuk Korea Selatan," kata dia.

Megawati mengaku terharu menerima gelar tersebut karena ia merupakan orang Asia pertama yang meraihnya.

"Ketika saya membaca surat dari terhormat Bapak Nam Sik Lee, Phd, saya sungguh terharu, terutama bahwa saya bukan hanya orang Indonesia yang pertama yang menerima kehormatan ini, namun juga sebagai orang Asia pertama," ucap Megawati.

Ia mengatakan, penghargaan tersebut bukan hanya berarti baginya melainkan juga sangat berarti bagi keluarga besar Presiden pertama RI Soekarno yang merupakan ayah Megawati.

Menurut Megawati, gelar profesor kehormatan itu menjadi tanggung jawab yang begitu besar bagi dirinya karena ia dinilai berkomitmen tinggi pada perdamaian dunia.

Kunci Korea bersatu

Saat menyampaikan pidato setelah menerima penghargaan, Megawati berbicara soal keyakinannya bahwa Korea Selatan dan Korea Utara akan bersatu pada suatu saat nanti.

"Satyameva jayate, artinya suatu saat kebenaran itu akan terbukti, artinya suatu saat Korea akan jadi Korea," kata Megawati.

Namun, ia mengingatkan, bersatunya Korea baru dapat terwujud jika upaya-upaya damai telah dilakukan, termasuk melalui dialog antarkedua negara.

"Kuncinya persoalan di semenanjung Korea harus diselesaikan melalui jalan dialog, jalan kebudayaan, jalan yang meretas kepercayaan dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan," ujar dia.

Megawati mengatakan, Korea Selatan dan Korea Utara memiliki kebudayaan yang sama sehingga ia meyakini rakyat Korea adalah satu bangsa dan satu jiwa yang ingin bersatu.

Ikuti K-Pop hingga BTS

Di samping itu, dalam pidatonya, Megawati juga menyampaikan bahwa ia mengikuti perkembangan dunia hiburan Korea Selatan yang berpengaruh ke anak-anak muda.

Megawati bercerita, ia kini mesti mengikuti pop Korea atau K-Pop, drama Korea, dan boyband Bangtan Boys atau BTS yang digemari oleh cucunya.

"Saya memang juga sebagai seorang nenek juga tidak mau ketinggalan. Jadi saya juga harus mengikuti yang namanya K-Pop, drakor, dengan BTS-nya supaya saya bisa berdialog dengan cucu-cucu saya," kata Megawati.

Menurut Megawati, kebudayaan Korea dalam era modern terlihat dari produk-produk budaya populer tersebut.

Ia pun memuji Korea Selatan sebagai negara yang mampu membawa kebudayananya yang berkarakter, khususnya di keseinan.

Megawati mengatakan, kebudayaan tidak hanya membentuk bangsa Korea menjadi pejuang dan pelopor tetapi juga bangsa yang kreatif.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/12/06560911/gelar-profesor-kehormatan-untuk-megawati-dan-keyakinannya-dua-korea-bersatu

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke