Salin Artikel

Kemenhub Jamin Masih Pantau Arus Balik meski Posko Angkutan Lebaran Telah Ditutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan memastikan bahwa pemantauan arus lalu lintas, terkhusus arus balik Lebaran 2022, masih akan dilakukan kendati Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 telah ditutup, Selasa (10/5/2022).

Hal ini tak terlepas dari kebijakan relaksasi pemerintah terhadap sejumlah sektor, seperti mengizinkan work from home (WFH) dan mengundur waktu masuk sekolah, guna menunda kepulangan sebagian pemudik.

"Mengingat perjalanan balik dari saudara-saudara kita di laut, darat, dan kereta api masih berlangsung," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Budi memperkirakan, saat ini, masih ada sedikitnya 30 persen dari Jakarta yang belum kembali ke Ibu Kota, baik melalui jalan tol maupun penyeberangan.

Dengan angka itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, potensi dinamika di lapangan masih sangat mungkin terjadi.

"Kami dengan Korlantas Polri masih terus koordinasi, sampai 30 persen itu habis. Jadi kondisi ini masih kita pantau terus," kata Budi Setiyadi dalam kesempatan yang sama.

Ia memberi contoh, saat ini pihaknya perlu melakukan pemantauan karena kendaraan-kendaraan berat sekarang sudah boleh kembali mengaspal, berbeda dengan ketika arus mudik dan balik.

"Semua kendaraan logistik sumbu 3 ke atas kita keluarkan ke jalan nasional, karena potensi masih banyak jadi kita keluarkan kembali dan nanti melihat dinamika lapangan dengan diskresi Polri," ujar Budi Setiyadi.

Sementara itu, Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Santhyabudi menyebut bahwa pemantauan arus balik masih dilakukan meski Operasi Ketupat telah usai.

Ia mengeklaim bahwa para petugas tetap disiagakan di titik-titik rawan dalam "kegiatan rutin yang ditingkatkan".

"Moga-moga kita bisa terus mendukung dan memastikan yang mudik seluruhnya bisa kembali dengan selamat ke Jakarta," kata Firman.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/10/18001411/kemenhub-jamin-masih-pantau-arus-balik-meski-posko-angkutan-lebaran-telah

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke