Salin Artikel

BURT Minta Inspektorat-BPK Audit Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Achmad Dimyati Natakusumah mengungkapkan, pihaknya akan meminta inspektorat utama dan Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit pengadaan gorden rumah dinas anggota Dewan.

"Saya akan minta inspektorat utama dan BPK untuk audit segera terkait harga dan pengadaannya baru BURT akan memutuskan lanjut atau tidak," kata Dimyati dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).

Ia menuturkan, BPK juga akan memeriksa berapa peserta lelang pengadaan gorden. Termasuk, lanjut dia, terkait adakah peserta yang tidak memenuhi syarat sehingga tidak menjadi pemenang tender.

Politisi PKS itu berpandangan, besaran anggaran untuk pengadaan gorden anggota DPR memang perlu diperiksa dan dipelajari.

"Adapun anggaran gorden rumah dinas anggota DPR tersebut dimenangkan oleh penawar harga tertinggi seharga Rp 43,5 miliar," jelasnya.

Ia menambahkan, BURT mengetahui rencana pengadaan dan besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan gorden tersebut. Pasalnya, seluruh kegiatan dibahas dan disusun di BURT.

"Semua digodog di BURT untuk anggaran DPR. Tidak bisa ujug-ujug (tiba-tiba)," ujarnya.

"Tapi terkait mekanisme pengadaan itu bebas dan mandiri pimpinan dan anggota DPR apalagi BURT tidak bisa intervensi dan ikut campur," sambung Dimyati.

Sebelumnya diberitakan, BURT DPR bakal memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR terkait polemik tender pengadaan gorden rumah dinas anggota Dewan di Kalibata, Jakarta Selatan.

Pemanggilan itu rencananya akan dilakukan usai masa reses anggota Dewan berakhir.

"Setelah reses BURT akan panggil Sekjen," kata Ketua BURT DPR Agung Budi Santoso kepada Kompas.com, Senin.

Agung tak mengungkapkan lebih detail terkait waktu pasti BURT akan memanggil Sekjen DPR Indra Iskandar. Namun, diketahui masa reses DPR akan berakhir pada 16 Mei 2022.

Pemanggilan itu dipastikan terkait polemik pemenang lelang pengadaan gorden rumah dinas DPR.

"(Pemanggilan) meminta penjelasan soal pemenang tender," jelasnya.

Diketahui bersama, pemenang tender pengadaan gorden rumah dinas DPR yaitu PT Bertiga Mitra Solusi.

Namun, kemenangan itu menjadi sorotan lantaran diraih oleh perusahaan yang justru menawarkan harga tertinggi.

Sementara, ada dua perusahaan yang menawar dengan harga lebih rendah tak jadi pemenang.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/09/16474401/burt-minta-inspektorat-bpk-audit-pengadaan-gorden-rumah-dinas-dpr

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke