Salin Artikel

Puncak Arus Balik 6-8 Mei, Warga agar Atur Kepulangan dan Perhatikan 2 Titik Utama Kepadatan

Pemerintah mengimbau agar masyarakat menempuh perjalanan pulang ke daerah asal atau balik lebih awal saat kembali dari kampung halaman.

Imbauan ini pertama kali diserukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/5/2022).

Para pemudik diimbau tidak menempuh perjalanan balik pada puncak arus balik agar tidak terjadi kemacetan.

Menurut Presiden, setidaknya 85,5 juta masyarakat, 23 juta mobil, dan 17 juta sepeda motor melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini.

“Jumlah yang betul-betul banyak sekali sehingga saya mengimbau untuk kembalinya agar juga ada yang lebih awal," ujar Presiden Jokowi, dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin.

Presiden berpandangan, jika pemudik memutuskan baru akan kembali ke daerah asalnya pada akhir pekan ini, pasti akan terjadi kemacetan panjang.

Pulang lebih awal atau setelah tanggal 8 Mei

Imbauan Presiden Jokowi itu pun diikuti oleh seruan dari jajaran pemerintah.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku salah satu penyelenggara mudik Lebaran langsung mengimbau hal serupa.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati meminta masyarakat atau pemudik untuk mencegah penumpukan volume kendaraan yang diprediksi terjadi pada puncak arus balik.

Caranya tentu dengan pulang lebih awal atau sesudah puncak arus balik.

"Mengingat puncak arus balik akan sangat padat, untuk menghindari kemacetan panjang, pemudik bisa kembali lebih awal (sebelum tanggal 7-8 Mei) atau di atas tanggal 8 Mei (memperpanjang cuti). Khususnya pengguna mobil pribadi," ujar Adita saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/5/2022).

Selain mengatur waktu perjalanan pulang lebih awal, Kemenhub mengimbau masyarakat terus mematuhi aturan lalu lintas (lalin), khususnya di jalan tol.

Pasalnya, rekayasa lalin akan terus dilakukan pada arus balik berdasarkan diskresi kepolisian.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengimbau masyarakat agar kembali ke daerah asal sebelum atau sesudah puncak arus balik.

Tepatnya, apabila mendapatkan cuti yang bisa diperpanjang, Budi mengimbau masyarakat pulang setelah puncak arus balik pada Minggu.

"Atau kalau cutinya bisa diperpanjang, sebaiknya pulang setelah tanggal 8 Mei,” terang Budi dalam keterangannya, Selasa.

Budi menambahkan, dua titik utama yang mesti diwaspadai terkait kepadatan arus balik yakni tol Semarang-Jakarta dan penyeberangan Bakauheni-Merak.

Volume kendaraan sangat tinggi

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memprediksi puncak arus balik Lebaran tahun 2022 akan terjadi pada 6, 7, dan 8 Mei 2022.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi memprediksi, volume kendaraan saat arus balik mudik akan sangat tinggi.

"Tanggal 6, 7, dan 8 Mei itu juga nanti akan terjadi puncak arus balik yang cukup tinggi," kata Irjen Firman dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi juga mengimbau pemudik untuk menghindari puncak arus balik Lebaran 2022.

"Kalau mitra darat ingin perjalanan sampai dengan tempat tujuan akhir, ingin lancar dan juga selamat, yang pertama hindari puncak arus balik," kata Budi, Selasa.

Budi menerangkan, Kemenhub memprediksi volume kendaraan cukup tinggi pada 7 hingga 8 Mei.

Terkait jalur mudik darat, Kemenhub disebut telah mempersiapkan jadwal rekayasa lalu lintas pada puncak arus balik.

Hal tersebut dipersiapkan Kemenhub bersama dengan pihak kepolisian.

"Kemenhub bersama kepolisian juga telah menentukan jadwal waktu untuk pelaksanaan ganjil genap, one way, dari mulai tanggal 7 sampai 8," jelasnya.

"Jadi ikuti jadwal waktu yang ada sehingga kita akan nyaman dalam perjalanan," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/04/08041271/puncak-arus-balik-6-8-mei-warga-agar-atur-kepulangan-dan-perhatikan-2-titik

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke