JAKARTA, KOMPAS.com - Satu-satu, aku sayang ibu. Dua-dua, juga sayang ayah. Tiga-tiga, sayang adik kakak. Satu dua tiga, sayang semuanya. Demikian lirik lagu yang lekat di telinga masyarakat Indonesia sejak kecil.
Ya, lagu berjudul Sayang Semuanya itu menjadi salah satu masterpiece Sandiah atau lebih dikenal sebagai Ibu Kasur.
Bersama sang suami, Pak Kasur, Bu Kasur kondang sebagai pencipta lagu anak. Lirik-lirik lagu yang diciptakan keduanya singkat dan sederhana sehingga mudah diingat anak-anak.
Tak hanya itu, Bu Kasur juga aktif di bidang pendidikan anak. Ia dan Pak Kasur membuat sekolah untuk anak.
Lewat bait-bait lirik lagu dan sekolah-sekolah yang dibangun, hingga kini jasa dan pemikiran Bu Kasur masih terkenang abadi.
Sang seniman
Sandiah "Ibu Kasur" lahir di Jakarta, 16 Januari 1926. Harian Kompas, 23 Oktober 2002, memberitakan, Ibu Kasur menamatkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama zaman kolonial Belanda.
Ia menikah dengan Pak Kasur pada 29 Juli 1946 di Yogyakarta. Dari pernikahannya dengan Pak Kasur inilah sapaan "Bu Kasur" muncul.
Panggilan Pak Kasur sendiri berasal dari sapaan "Kak Soer" yang bernama asli Soeryono.
Bersama suaminya, Bu Kasur mengasuh siaran anak-anak di Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta.
Lalu, ketika Televisi Repbulik Indonesia (TVRI) berdiri pada 1962, Bu Kasur membawakan acara serupa, yakni Arena Anak-anak dan Mengenal Tanah Airku.
Berlanjut ke tahun 1970-an, Bu Kasur mengasuh acara Taman Indria di TVRI. Ketika televisi swasta lahir, ia mengampu acara Hip Hip Ceria di RCTI.
Bu Kasur juga banyak menciptakan lagu untuk anak. Selain Sayang Semuanya, beberapa judul lagu yang ia ciptakan antara lain Kucingku, Bertepuk Tangan, dan Main Sembunyi.
Ada yang unik pada lagu-lagu ciptaan Bu Kasur. Dikutip dari Tribunnewswiki.com, pada komposisi pendek lagu-lagu Bu Kasur, huruf "r" dikecualikan supaya mudah diingat dan diucapkan anak-anak.
Semasa hidupnya, Bu Kasur setidaknya telah menulis 150 lagu anak-anak. Selain itu, Bu Kasur juga turut mengedit majalah anak-anak, bahkan memproduksi film anak.
Aktif di pendidikan
Bu Kasur banyak mencurahkan waktu dan tenaganya di bidang pendidikan anak. Bersama suaminya, ia mendirikan sekolah anak bernama Taman Kanak-kanak (TK) Mini pada 1965.
Beberapa tokoh besar pernah mengenyam pendidikan di TK Mini seperti Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Lalu, putra bungsu Soekarno-Fatmawati yang juga adik Megawati, Guruh Soekarnoputra.
Ada pula mantan Menteri apemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Soeharto, Haryono Isman, lalu komedian Ateng.
Setelah Pak Kasur meninggal tahun 1992, lembaga pendidikan anak itu pun berubah nama menjadi TK Mini Pak Kasur yang kini mempunyai beberapa cabang di Jakarta.
Atas jasanya di dunia pendidikan anak, Bu Kasur pernah menerima sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Para Dharma pada tahun 1992, penghargaan dari Presiden dalam rangka Hari Anak Nasional (1988), serta Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari Pemerintah Italia pada tahun 1976.
Akhir hayat
Dedikasi Bu Kasur untuk pendidikan anak tak terkira. Hingga menjelang akhir hayatnya, Bu Kasur selalu ingin berada di tengah anak-anak.
Di usia senjanya, Bu Kasur masih rutin mengunjungi TK Mini Pak Kasur meski tak lagi mengajar.
"Jika berada di tengah anak-anak, beliau selalu mengajak tos kepada anak-anak," kata salah seorang guru TK Muni Pak Kasur, sebagaimana pemberitaan Kompas.com, 22 Oktober 2020.
Satu minggu sebelum tutup usia, Bu Kasur masih menemani anak-anak dari TK Mini Pak Kasur bertamasya ke Taman Safari.
Pada Minggu, 20 Oktober 2002, Bu Kasur muntah-muntah dan dilarikan ke RS Cikini Jakarta. Ia mengembuskan napas terakhir dua hari setelahnya, 22 Oktober 2002.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/23/13150811/bu-kasur-dan-cintanya-untuk-anak-anak-dalam-bait-lagu-hingga-pendidikan