Salin Artikel

Bertemu dengan Megawati, Menag: Saya Belajar Cara Berpolitik Tanpa Baper

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuaangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta, Rabu (6/4/2022) sore.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatur Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Lewat akun instagram resminya, @gusyaqut, Menag mengungkapkan, pertemuan terjadi selama lebih dari dua jam.

Yaqut mengatakan, pada pertemuan tersebut, ia belajar dari Megawati mengenai cara berpolitik tanpa baper (bawa perasaan) dan prasangka berlebihan.

"Saya bersyukur berkesempatan kembali berdiskusi dengan beliau. Selain asupan tadi, saya belajar bagaimana cara berpolitik tanpa baper dan prasangka berlebihan," tulis Yaqut lewat akun instagram resminya.

Kompas.com pun telah mendapat izin dari Yaqut untuk mengutip pernyataan yang ia unggah di akun instagram resmi tersebut.

Selain itu, dari Megawati, Yaqut juga mengaku mendapatkan asupan kebangsaan, politik, dan perspektif mengenai masa depan Indonesia.

"Sore tadi ngabuburit bersama Presiden RI ke-5 Ibu Megawati Soekarnoputri. Berbincang lebih dari 2 jam, saya bersama Ketum, Sekjen dan Bendum PBNU juga Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto, mendapatkan asupan kebangsaan, politik dan perspektif masa depan Indonesia dari tokoh yang sangat matang di dunia politik," tulis Yaqut.

Adapun Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan tersebut mengagendakan pembahasan seputar hal-hal strategis bagi masa depan bangsa dan negara.

"Hal-hal strategis itulah yang dibahas dengan suasana yang sangat akrab dan penuh semangat persaudaraan," ucapnya.

Lebih lanjut, Hasto mengaku bahwa PDI-P memandang NU memiliki peran yang besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

PDI-P mengatakan bahwa sejarah mencatat kepeloporan NU sejak berdiri pada 1926 memiliki visi dalam membangun semangat kebangsaan dan menggelorakan tekad perjuangan.

"Serta berperan sangat penting dalam konsolidasi negara guna membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia," kata Hasto.

Di sisi lain, Menag Yaqut disebut menyampaikan berbagai tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam mewujudkan kohesivitas berbangsa yang satu.

Menag Yaqut meminta semangat Pancasila betul-betul dipahami dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang rukun, aman dan bergotong royong.

"Semua menyepakati pentingnya menggandeng seluruh komponen bangsa agar membangun kesadaran terhadap berbagai ancaman yang bersifat ideologis yang bertujuan memecah belah bangsa," kata Hasto.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/07/15105011/bertemu-dengan-megawati-menag-saya-belajar-cara-berpolitik-tanpa-baper

Terkini Lainnya

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke