Salin Artikel

Forum DEWG G20, Kemenkominfo Sebut Anggota G20 Sepakati Tata Kelola Data Global

KOMPAS.com –  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba mengatakan delegasi negara anggota Group of Twenty (G20) menyepakati tata kelola data global.

Kesepakaan itu terjadi dalam pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 dengan agenda pembahasan tentang arus data lintas batas negara yang berlangsung secara hibrida di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (30/3/2022).

Adapun hal penting yang ada dalam tata kelola data global, yakni mendukung perlindungan data pribadi, bisnis, dan perdagangan internasional, serta arus data lintas negara.

“Dalam delegasi disepakati bahwa kerangka tata kelola data global meliputi perlindungan pribadi, privasi data dan penghapusan hambatan perdagangan,” ujar Mira Tayyiba dalam keterangan pers yang dimuat laman kominfo.go.id, Rabu.

“Hal itu menjadi dasar untuk mendukung operasi bisnis, perdagangan internasional, serta arus data lintas negara,” katanya.

Lebih lanjut, Mira menyatakan delegasi negara anggota G20 yang hadir secara virtual itu mendukung isu prioritas arus data lintas negara menjadi bahasan yang multi-stakeholders sesuai dengan rekomendasi dari Presidensi G20 Italia sebelumnya.

“Delegasi mendukung ditemukannya kesepahaman bersama tentang arus data dan identitas digital dalam lingkungan digital yang aman serta melanjutkan pembahasan yang dilakukan oleh presidensi sebelumnya,” jelasnya.

Terdapat beberapa hal penting yang menjadi perhatian delegasi negara anggota G20, yakni pertimbangan untuk tidak membuka diskusi tentang definisi trust dalam istilah Data Free Flow with Trust dan empat prinsip dalam arus data lintas negara.

Selain itu, Mira juga menyarankan untuk delegasi G20 tetap mengambil langkah secara bertahap yang berkaitan dengan tata kelola data.

“Untuk mengambil pendekatan harus melalui proses yang bertahap serta fokus pada praktik dan operasional yang tidak ambisius sesuai dengan aturan dari masing-masing negara G20,” jelasnya.

Meskipun demikian, ia tetap meminta delegasi untuk melanjutkan perkembangan terhadap isu ini sesuai dengan konsep yang telah diajukan oleh Presidensi G20 Indonesia.

“Isu arus data lintas negara merupakan isu yang cukup menantang. Kami akan meminta persetujuan untuk melanjutkan masalah penting ini ke arah yang telah di jabarkan melaui konsep yang diusulkan Presidensi G20 Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Pertemuan Pertama DEWG G20 dibuka oleh Menteri Kemenkominfo Republik Indonesia (RI) Johnny G Plate dan dipimpin oleh Chair DEWG Mira Tayyiba serta Alternate Chair Dedy Permadi.

Pertemuan ini diikuti secara virtual oleh delegasi negara-negara anggota G20 serta para negara maupun organisasi internasional yang diundang.

Selain itu, terdapat pula Global Knowledge Partners dan National Knowledge Partners yang turut hadir dalam pertemuan untuk memaparkan hasil kajian terhadap masing-masing isu prioritas yang diangkat dalam DEWG.

Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kemenkominfo yang berperan sebagai pengampu DEWG G20 mendorong untuk pembahasan tigu isu prioritas, yakni Konektivitas dan Pemulihan pasca pandemi Covid-19 atau Connectivity and PostCovid-19 Recovery, Kecakapan dan Literasi Digital atau Digital Skills and Digital Literacy, serta Arus Data Lintas Negara atau Data Free Flow with Trust and Cross-Border Data Flow.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/31/12434441/forum-dewg-g20-kemenkominfo-sebut-anggota-g20-sepakati-tata-kelola-data

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke