Salin Artikel

751 Dokter Meninggal Dunia Sejak Awal Pandemi Covid-19 hingga 13 Maret 2022

Hal itu disampaikan Tim Mitigasi IDI melalui akun resmi Instagram @timmitigasiidi dan dibenarkan Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Adib Khumaidi, Senin (14/3/2022).

"Data terbaru ini sesuai dengan data laporan masuk 13 Maret 2022 pukul 12.00 WIB, terkait para teman sejawat dokter yang telah berpulang mendahului kita selama masa pandemi Covid-19 ini. Peningkatan angka kematian tercatat cabang dan wilayah di luar Jawa dan Bali," demikian keterangan Tim Mitigasi IDI, Senin.

Tidak disebut secara jelas apakah semua yang meninggal itu hanya karena Covid-9 atau ada sebab yang lain selain Covid-19. Adib belum merespons pertanyaan Kompas.com terkait hal itu.

Data Tim Mitigasi IDI menunjukkan, kasus kematian dokter selama pandemi Covid-19 paling tinggi terjadi tahun 2021 yaitu sebanyak 495 dokter.

Pada tahun 2020, tercatat 252 orang dokter yang meninggal dunia dan sebanyak empat orang dokter meninggal dunia di tahun 2022.

Dari segi wilayah, Provinsi Jawa Timur mencatatkan kasus kematian dokter tertinggi di Indonesia yaitu 169 orang. Kemudian, diikuti Jawa Barat 118 orang, Jawa Tengah 106 orang, DKI Jakarta 97 orang, dan Sumatera Utara sebanyak 53 orang.

Jika dirinci berdasarkan bidang,  dokter umum sebanyak 397 orang. Setelah itu, dokter spesialis 346 orang, dan residen sebanyak 8 orang. Jadi, total kasus kematian dokter selama pandemi menjadi 751 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/14/21195961/751-dokter-meninggal-dunia-sejak-awal-pandemi-covid-19-hingga-13-maret-2022

Terkini Lainnya

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke