Salin Artikel

Harga Minyak Mentah Terus Naik, Jokowi: Bu Menkeu, Kita Tahannya sampai Berapa Hari?

Akibatnya, harga jual minyak ke masyarakat di berbagai belahan dunia ikut naik.

Namun, Jokowi menyatakan pemerintah masih menahan diri untuk menyikapi dampak situasi kenaikan ini.

"Kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami. Tambah perang harga naik. Kita tahu 2020 minyak harganya hanya kira-kira 60 Dolar AS per barrel. Hari ini kira-kira 115 Dolar AS per barrel. Itu pun sebelumnya minggu lalu sudah di angka 130 Dolar AS per barrel," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalies ke-46 UNS Surakarta yang disiarkan secara virtual, Jumat (10/3/2022).

"(Kenaikan) dua kali lipat semua. Negara-negara (lain) harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga. Kita di sini masih nahan-nahan. Bu Menteri (Keuangan) saya tanya gimana Bu? Tahannya sampai berapa hari ini? Kita nahan-nahan terus," jelas Jokowi langsung menanyakan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang juga hadir di acara tersebut.

Jokowi melanjutkan, selain kelangkaan energi, beberapa negara saat ini juga sudah mulai mengalami kelangkaan pangan.

Dia mengungkapkan harga semua komoditas pangan dunia mengalami kenaikan.

"Gandum naik. Kita kena imbas harga kedelai dunia naik. Tambah perang ini gandum naik. Karena hampir 20 persen lebih gandum itu dari Ukraina dan Rusia sehingga naik sangat drastis," ungkap Jokowi.

"Kalau dilihat angka-angka, waduh, di Rusia naik 12 persen, Amerika naik 6,9 persen, Turki 5,5 persen. Alhamdulillah kita masih di angka 3,4 persen. Tapi sampai kapan kita bisa menahan seperti ini?," lanjutnya.

Kepala negara pun menyebutkan adanya kondisi kelangkaan kontainer.

Dalam situasi normal, kontainer sangat mudah didapatkan. Sementara itu, saat ini kontainer menjadi langka akibat imbas disrupsi teknologi.

"Akhirnya apa? Harga kontainer naik berlipat-lipat. Dulu naik dua kali, naik tiga kali, naik empat kali, naik lima kali. Artinya apa? Barang-barang logistik sampai ke konsumen pun karena terbebani harga kontainer yang naik. Sehingga dibeli lebih mahal. Efeknya ke mana-mana," tegas Jokowi.

Persoalan lain yang tak dapat dihindari yakni terjadinya kenaikan iangka inflasi yang melanda berbagai negara.

Merujuk kenaikan ini, Jokowi berpesan agar ekonomi makro negara dikelola secara baik bersamaan dengan ekonomi mikro.

"Ini yang hati-hati mengelola ekonomi saat ini. Ekonomi makronya dikelola, tapi mikronya tidak diperhatikan bisa buyar. Artinya apa? Sekarang ini harus kerja detil. Kalau enggak detil, enggak akan menyelesaikan masalah. Untungnya inflasi negara kita masih terkendali dengan baik, masih 2,2 persen," ungkap presiden.

"Coba lihat di Turki 48,7. Di Amerika yang biasanya di bawah 1 persen sekarang sudah di 7,5 persen. India sudah 6 persen. Di Rusia sudah 8,7 tapi enggak tau hari-hari ini. Situasi seperti ini terjadi di dunia," tambah presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/11/13041421/harga-minyak-mentah-terus-naik-jokowi-bu-menkeu-kita-tahannya-sampai-berapa

Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke