Anam menyebutkan, penyebab anak tersebut ditahan karena bolos sekolah dan menggeber gas motor saat berpapasan dengan Terbit.
“Di akhir proses (penyelidikan) kami menemukan ini, namun kami belum mendalami soal anak ini. Maka kami minta salah satu bagian kepolisian untuk melakukan rekomendasi untuk mendalami informasi ini,” papar Anam pada konferensi pers virtual, Rabu (2/3/2022).
Saat ini, anak tersebut bekerja di pabrik kelapa sawit milik Terbit.
Namun, pihaknya belum mendalami jumlah anak SMA yang ditangkap dan dibawa ke tempat ini.
“Yang pasti anak ini memang dipekerjakan di pabrik. Kami memang belum mendalami secara spesifik, karena (ditemukan) di proses akhir,” tuturnya.
Maka, Komnas HAM akan meminta pihak kepolisian untuk memperdalam temuan awal tersebut.
“Nanti secara spesifik kami akan rekomendasikan kepada pihak kepolisian untuk mendalami,” katanya.
Adapun Komnas HAM menyampaikan beberapa temuan dari hasil penyelidikannya tentang penjara manusia di Langkat.
Salah satunya adalah penambahan jumlah korban meninggal yang sebelumnya dinyatakan hanya tiga orang bertambah menjadi enam orang.
Komnas HAM pun menyatakan telah terjadi kekerasan dan penyiksaan pada penghuni penjara manusia.
Diduga pelaku penyiksaan itu ada 19 orang yang terdiri dari anggota organisasi massa (ormas), TNI-Polri, dan anggota keluarga Terbit.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/02/21250011/temuan-komnas-ham-remaja-dikerangkeng-karena-geber-motor-saat-berpapasan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.