Salin Artikel

Retno Marsudi Bertemu Menlu dan Menhan Perancis, Bahas Situasi Myanmar hingga Ukraina

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly dan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian.

Pertemuan dengan kedua menteri tersebut dilakukan secara terpisah, tetapi terdapat satu isu yang beririsan, yakni terkait dengan perkembangan situasi di Ukraina dan Myanmar.

Retno mengatakan, pertemuan dengan Menhan Parly difokuskan pada tukar pikiran situasi di kawasan Eropa dan Asia.

"Perkembangan di Ukraina dan Myanmar dibahas dalam pertemuan. Pertemuan juga membahas kerjasama strategis di berbagai bidang, termasuk di bidang pertahanan," kata Retno seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (22/2/2022).

Ia menjelaskan, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Perancis tidak hanya fokus pada pembelian alutsista.

Namun, juga terkiat dengan pengembangan kapasitas, riset, dan produksi bersama.

"Serta investasi dalam rangka memperkuat industri strategis nasional," kata Retno.

Sementara itu, dengan Menlu Le Drian, Retno membahas tentang kerja sama bilateral di bidang kesehatan, transisi energi, hambatan perdagangan komoditi, dan Indo Pasifik.

"Dan pertukaran pandangan mengenai perkembangan di Ukraina dan Myanmar," kata Retno.

Kedua pihak sepakat untuk terus perkuat kerja sama kesehatan.

Dalam konteks yang lebih strategis, Perancis telah menyampaikan dukungan kepada Indonesia untuk menjadi salah satu hub dari pengembangan vaksin mRNA di Kawasan Asia.

“Dalam jangka panjang, kami ingin meningkatkan kapasitas produksi vaksin mRNA. Perluasan hub produksi dan transfer teknologi vaksin ke negara-negara berkembang dapat mendorong pemerataan dan keadilan vaksinasi dunia," ujar Retno.

Di sisi lain, Retno juga mengajak Perancis untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di bidang transisi energi.

Hal ini sejalan dengan kesepakatan kedua negara yang tertuang dalam Letter of Intent on Cooperation to Accelerate Energy Transition in Indonesia.

Retno juga mendorong agar di masa presidensi Perancis di Uni Eropa dapat dicapai kemajuan yang berarti dalam perundingan I-EU CEPA, dan tidak lagi ada diskriminasi terhadap kelapa sawit, termasuk dalam rancangan regulasi UE yang baru terkait deforestation free products.

Sementara terkait isu Myanmar, Retno mengungkapkan bahwa Indonesia terus mendorong implementasi 5 point-consensus (5 PC) yang masih belum mencapai kemajuan berarti.

Kedua Menlu juga saling tukar pandangan mengenai perkembangan di Ukraina.

"Indonesia berharap agar semua pihak memberikan kesempatan bagi negosiasi dan diplomasi untuk bekerja," tandas Retno.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/22/11134981/retno-marsudi-bertemu-menlu-dan-menhan-perancis-bahas-situasi-myanmar-hingga

Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke