Survei Indikator itu dilakukan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022. Survei dilakukan saat kebijakan itu belum berjalan dan masih dalam rencana.
Sebanyak 42,4 persen responden setuju dan 6,2 persen responden menjawab sangat setuju vaksin diberikan untuk anak usia 3-12 tahun.
Namun, ada 10,4 persen yang sangat tidak setuju dan 34,6 persen yang tidak setuju vaksin tersebut diberikan.
"Vaksin bagi anak usia 3-12 tahun, persepsi warga terbelah sangat besar, sekitar 45 persen tidak atau sangat tidak setuju versus 48.6 persen setuju atau sangat setuju," ujar peneliti senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida, Minggu (20/2/2022).
"Di sini, kami melihat ada pembelahan pendapat warga terkait vaksin bagi anak usia 3-12 tahun." imbuhnya.
Di sisi lain, ada 6,3 persen yang merespons tidak tahu atau tidak jawab terkait persetujuan adanya vaksin usia 3-12 tahun tersebut.
Sampel dalam survei itu ditentukan secara acak dari warga negara di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone.
Dari populasi tersebut, diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responsden melalui wawancara online dengan metode simple random sampling.
Tingkat kepercayaan survei ini berada pada angka 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar ± 4 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/20/17424761/survei-indikator-persepsi-warga-terbelah-soal-vaksinasi-usia-3-12-tahun-45