Salin Artikel

Deretan Alutsista yang Dibeli Prabowo sejak Menjabat Menhan, Pesawat Rafale hingga Airbus A400M

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 2 tahun menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto telah melakukan pengadaan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Alutsista yang dibeli itu mulai dari pesawat tempur, kapal selam, hingga kapal perang.

Sebagaimana janji Prabowo ketika awal menjabat, ia akan memperkuat alutsista TNI karena itu diperlukan untuk menjaga NKRI.

"TNI harus kuat baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara. TNI harus kuat, untuk itu kami bersama Wamen ingin memperkuat jajaran operasional kekuatan tempur riil TNI, kami akan perkuat TNI," kata Prabowo saat berkunjung ke Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2019).

Berikut deretan alutsista yang diakuisisi Prabowo sejak awal menjabat sebagai Menhan:

1. Pesawat tempur Dassault Rafale

Terbaru, pemerintah mengakuisisi 6 pesawat tempur Dassault Rafale produksi Dassault Aviation asal Perancis.

Penandatanganan pembelian pesawat tempur itu dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan perwakilan Dassault Aviation di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Menhan Prabowo, Kamis siang.

Secara keseluruhan, Indonesia berencana memboyong 42 jet Rafale. Prabowo mengatakan, pembelian 36 unit Rafale lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

Jika pembelian 42 unit jet itu terealisasi, jumlah jet Rafale yang akan diboyong RI melebihi target semula, yakni 36 unit.

Selain akuisisi jet Rafale, penandatanganan kontrak enam unit tersebut juga sepaket dengan adanya dukungan latihan persenjataan dari Perancis.

Pesawat Rafale mampu melakukan serangan darat dan laut, pengintaian, serangan akurasi tinggi, serta pencegahan serangan nuklir.

Melansir Air Force Technology, Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).

Pesawat itu memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang badan pesawat 15,30 meter, dengan tinggi 5,30 meter.

Rafale mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot, dengan ketinggian maksimal hingga 15, 24 kilometer. Sementara radius tempurnya 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.

Dengan bobot lepas landas mencapai 24, 5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.

Adapun ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta.

Sedangkan harga Rafale per unitnya 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun.

2. Kapal selam Scorpene

Selain pesawat tempur, pemerintah juga berencana membeli dua kapal selam Scorpene asal Perancis.

Rencana pembelian ini masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani PT PAL Indonesia dan NAVAL Grup dari Perancis di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

"Hari ini kita telah tanda tangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan NAVAL grup dari Perancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," kata Menhan Prabowo, Kamis.

Prabowo menjelaskan, rencana pembelian itu sudah termasuk Air-independent Propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan, termasuk latihan.

Dilansir dari Navy recognition, Scorpene adalah kelas kapal selam diesel-listrik yang dikembangkan bersama oleh DCNS Perancis dan perusahaan Spanyol Navantia.

Setelah perpecahan antara kedua perusahaan, kapal selam Scorpene sekarang hanya dipasarkan oleh DCNS dan dianggap sebagai desain Perancis.

Kapal selam Scorpene memiliki fitur akustik, magnetik, elektromagnetik, dan inframerah yang sangat rendah. Untuk mencapai tujuan ini, semua alat berat dan peralatan dipasang kokoh pada kopling fleksibel dengan dudukan elastis ganda.

Dilansir dari Military-Today, kapal selam Scorpene mampu membawa 30 ranjau laut. Kapal selam ini punya senjata berupa torpedo anti-kapal dan anti-kapal selam, serta rudal jarak jauh.

Scorpene mampu menyelam hingga 350 meter, melaju hingga lebih dari 20 knots (37 kilometer per jam) di dalam air, dan melaju 12 knots (22 kilometer per jam) di permukaan.

Adapun kru yang bisa dibawa oleh kapal selam Scorpene mencapai32 orang.

3. Pesawat Airbus A400M

Pada pertengahan November 2021, Prabowo juga memesan dua pesawat Airbus A400M yang memiliki konfigurasi multiperan tanker dan angkut. Kesepakatan ini termasuk paket dukungan lengkap untuk perawatan dan pelatihan.

Selain itu, Kemenhan berkomitmen melakukan pembelian empat A400M tambahan.

Airbus A400M diandalkan untuk pengangkutan taktis serta pengiriman personel dan barang untuk pendaratan di berbagai medan.

Untuk pengangkutan strategis, A400M dapat mengangkut barang-barang dan alat logistik yang berat dan berdimensi lebar. Pesawat ini dapat menampung beban hingga 37 ton.

A400M adalah airlifter besar pertama yang mampu mengangkut beban berat seperti truk bahan bakar berkapasitas 80 ton dan ekskavator.

Tak hanya itu, pesawat ini mampu mengangkut 116 personel dengan peralatan lengkap siap tempur serta mampu mengangkut patriot launcher dan hemtt truck, 9 palet militer beserta 54 personel sekaligus.

4. Kapal perang fregat

Pada Juni 2021, Prabowo juga menandatangani kontrak kerja sama pembelian kapal perang fregat dari perusahaan pembuat kapal Italia, Fincantieri.

Melalui kesepakatan tersebut, Fincantieri akan menyuplai 6 fregat kelas FREMM dan 2 fregat bekas kelas Maestrale.

"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," demikian informasi dari laman Fincantieri yang dikutip Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Dilansir dari Kompas.id, kapal fregat Maestrale dibangun tahun 1980-an oleh Fincantieri untuk AL Italia.

Saat itu, ada 8 kapal yang dibuat, yang terakhir masuk ke AL Italia pada tahun 1985. AL Italia kini mengoperasikan 2 kapal dan segera diganti dengan kapal baru jenis Bergamini.

Kapal kelas fregat ringan ini panjangnya 123 meter dengan berat 3.040 ton. Kapal ini mampu memuat 225 kru yang dilengkapi oleh berbagai persenjataan misil antikapal permukaan, laras 127 mm dan torpedo.

Sementara itu, dikutip dari situs resmi Fincantieri, fregat FREMM merupakan proyek bersama antara Italia dan Perancis dalam membuat kapal perang untuk masing-masing angkatan laut kedua negara.

Kapal fregat kelas FREMM memiliki bobot 6.500 ton dan panjangnya mencapai 144 meter. Kapal ini memiliki kecepatan tertinggi 27 knot.

Kapal tersebut dilengkapi dengan sonar dan sejumlah senjata pendukung seperti 127/64 volcano gun.

5. Kendaraan taktis (rantis) Maung

Medio Juli 2020, Prabowo memesan 500 unit kendaraan taktis atau rantis 4x4 produksi PT Pindad.

Pemesanan 500 rantis Maung itu berlangsung tak lama setelah Jokowi meminta Prabowo membeli alutsista buatan dalam negeri.

Prabowo pun menyerahkan 40 unit Maung kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang saat itu masih dijabat Jenderal TNI Andika Perkasa.

Penyerahan mobil taktis ini diberikan Prabowo di sela-sela penyelenggaraan Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan yang digelar sejak 11-13 Januari 2021 di Kemenhan, Jakarta.

Maung memiliki kemampuan manuver yang gesit dan handal untuk mendukung mobilitas penggunanya di berbagai medan operasi. Maung juga dirancang memiliki kemampuan modular untuk difungsikan menjadi berbagai varian operasi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/18/14461571/deretan-alutsista-yang-dibeli-prabowo-sejak-menjabat-menhan-pesawat-rafale

Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke