Salin Artikel

Elektabilitas Muhaimin di Jabar Masih Rendah, Waketum PKB: Masih Cukup Waktu untuk Berjuang

Menurut Jazilul, PKB masih memiliki cukup waktu untuk meningkatkan elektabilitas Muhaimin di Jawa Barat yang masih berada di bawah angka 1 persen.

"Kita sikapi dengan optimis saja toh waktunya masih cukup untuk berjuang menaikkan elektoralnya. PKB akan terus bekerja untuk memenangkan Gus Muhaimin, sebab yang lain elektoralnya tidak tinggi juga," kata Jazilul saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Hal itu disampaikan Jazilul merespons hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) di mana sejumlah elite partai seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani juga memiliki elektabilitas kecil di Jawa Barat.

Menurut wakil ketua MPR itu, ada beberapa upaya yang akan dilakukan PKB untuk memenangkan Muhaimin di Jawa Barat, antara lain dengan menata struktur internal partai di Jawa Barat serta merangkul tokoh agama dan adat Jawa Barat.

Tak hanya memenangkan Muhaimin, kata Jazilul, PKB juga berjuang untuk merebut hati warga Jawa Barat karena PKB ingin menjadi partai pemenang di provinsi berjuluk Tanah Pasundan itu.

"Kami yakin pada saatnya, pelan tapi pasti, Gus Muhaimin akan mengungguli kandidat lainnya," ujar Jazilul.

Diberitakan, hasil survei SMRC menunjukkan, elektabilitas Muhaimin, Puan, dan Airlangga di Jawa Barat masih berada di bawah satu persen.

Berdasarkan simulasi top of mind di mana responden menjawab dengan spontan siapa yang akan ia pilih sebagai presiden, hanya ada 0,4 persen responden yang menjawab Airlangga.

Nama Puan dan Muhaimin bahkan tidak disebut oleh responden, meski masih ada 43,2 persen responden yang menjawab tidak tahu, tidak menjawab, atau rahasia.

Selanjutnya, pada simulasi semi terbuka 29 nama, jumlah responden yang memilih Airlangga sebanyak 0,9 persen, diikuti Muhaimin (0,3 persen), dan Puan (0,1 persen).

Pada simulasi tertutup 10 nama, Arilangga tercatat memperoleh 1,3 persen sedangkan Puan hanya mendapat 0,8 persen, nama Muhaimin tidak dimasukkan dalam simulasi ini.

Survei ini dilaksanakan SMRC pada 5-8 Februari 2022 dengan metode wawancara melalui telepon kepada 801 responden yang merupakan warga Jawa Barat.

Responden dalam survei ini dipilih secara acak dari database hasil survei SMRC sebelumnya serta dipilih acak melalui metode random digit dialing.

Margin of error survei ini diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/16/16071491/elektabilitas-muhaimin-di-jabar-masih-rendah-waketum-pkb-masih-cukup-waktu

Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke