Salin Artikel

Luhut: Kasus Covid-19 Mungkin Naik karena Omicron, tapi Jangan Panik

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak panik menghadapi gelombang Omicron di Indonesia.

Kasus corona memang diprediksi naik karena Omicron, namun, ia meminta seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan.

"Kasus kemungkinan akan naik, tapi kita jangan panik," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Selasa (11/1/2021) malam.

Luhut mengatakan, saat ini Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, dan Eropa.

Hal serupa bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia. Apalagi, Omicron telah menyebar di Tanah Air dan belakangan terjadi tren peningkatan kasus corona.

Berdasar hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, kata Luhut, puncak Omicron terjadi selama 40 hari, lebih cepat dari varian Delta.

Pemerintah pun memperkirakan puncak gelombang Omicron di Indonesia terjadi pada awal Februari.

"Sebagian besar kasus yang terjadi diperkirakan akan bergejala ringan, sehingga nanti strateginya juga akan berbeda dengan varian Delta," ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Meski begitu, Luhut mengklaim, RI sudah lebih siap menghadapi gelombang Omicron dibanding varian Delta lalu.

Dia mengatakan, tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah lebih tinggi dibanding Juli 2021. Kapasitas testing dan tracing di Tanah Air juga sudah meningkat drastis.


Selain itu, sistem kesehatan RI sudah lebih siap, baik terkait obat-obatan, tempat tidur di rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, hingga fasilitas isolasi terpusat.

Luhut pun mewanti-wanti masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik memakai masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak.

Selain itu, ia juga mengingatkan warga untuk sementara waktu menunda perjalanan luar negeri.

Luhut berharap seluruh pihak kompak dan tidak saling menyalahkan dalam situasi ini.

"Kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada hadapi ini karena pengalaman kita hadapi Delta kemarin," kata dia.

Sebagaimana diketahui, kasus virus corona varian Omicron terus bertambah di Indonesia. Hingga Senin (10/1/2022) tercatat penambahan 92 kasus Omicron, sehingga totalnya mencapai 506 kasus.

Penambahan Omicron ini sejalan dengan meningkatnya kasus harian Covid-19 di Tanah Air. Pada Selasa (11/1/2022), bertambah 802 kasus virus corona dalam sehari.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/12/09561341/luhut-kasus-covid-19-mungkin-naik-karena-omicron-tapi-jangan-panik

Terkini Lainnya

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke